Bahr Arung Nur Zaman, Alumnus Fahutan Unmul, Berbekal Gawai, Hasil Karya Bernilai Tinggi

- Senin, 10 Agustus 2020 | 10:50 WIB
HASIL KREATIVITAS: Lembaran kulit yang telah berpola dirangkai Bahr Arung Nur Zaman menjadi dompet. Dadang YS/KP
HASIL KREATIVITAS: Lembaran kulit yang telah berpola dirangkai Bahr Arung Nur Zaman menjadi dompet. Dadang YS/KP

Ruang sempit bukan menjadi penghalang kreativitas Bahr Arung Nur Zaman. Lembaran kulit sapi disulap menjadi berbagai aksesori bernilai jual tinggi.

 

DI dalam kamar indekosnya yang sempit, Zaman sibuk dengan perkakasnya. Meski kamarnya hanya berukuran 3x3 meter, bukan menjadi penghalang baginya berkarya. Lembaran kulit sapi selebar 1x2 meter dibuat berbagai aksesori. Seperti dompet, straps kamera, hingga waist bag.

"Jadi walau kita terbatas tempat masih bisa berkarya. Bukan jadi halangan sih," terang pria 28 tahun itu. Ide untuk berkarya berbagai aksesori berbahan kulit dimulai sejak 2018. Berawal keinginannya memiliki berbagai barang berbahan kulit.

Selain gemar, aksesori memiliki nilai seni yang tinggi. Sayang, harga selangit membuatnya mengurungkan niatnya untuk membeli. "Tapi harganya itu mahal. Dompet saja bisa sampai lima juta, paling murah Rp 700 ribu. Makanya mau buat sendiri," ungkapnya.

Bermula dari rasa kecewanya itulah, alumnus Fakultas Kehutanan (Fahutan), Universitas Mulawarman (Unmul), itu mencoba membuat aksesori berbahan kulit. Dia ingin masyarakat umum bisa memiliki produk kulit dengan harga terjangkau.

Namun memiliki kualitas yang baik pula. Berbekal gawai, dia mulai mempelajari kerajinan produk kulit. "Yah autodidak aja, lihat di YouTube. Terus mulai cicil beli alat dan bahan dasar di toko online," terangnya.

Bukan langsung berhasil. Berkali-kali dirinya gagal menghasilkan karya. Namun, semangat tak padam. Setelah empat kali mencoba, dompet kulit handmade berhasil dibuatnya. "Yah pasti ada gagal. Mulai dari pemotongan pola yang nggak simetris sampai jahitan yang nggak rapi saat itu," kenangnya pria kelahiran Jogjakarta 4 Desember 1991 itu.

Untuk menilai hasil karyanya, dompet kulit buatannya diberikan ke rekan-rekannya. Tak menyangka ternyata banyak yang menilai baik hasil karyanya. Meski beberapa di antaranya juga mengkritik.

"Nggak cuma dompet yang saya kasih, ternyata banyak yang senang. Jadi tambah semangat, namanya juga maker terus dapat hasil baik ya jadi senang," terangnya sambil merajut benang ke bahan kulit.

Semakin terpacu, Zaman mencoba mengembangkan hasil karyanya. Unsur budaya Kalimantan Timur (Kaltim) turut ditonjolkan. Kain tenun ulap doyo, khas suku Dayak Benuaq, disematkan pada hasil karyanya. Hal itu untuk memperkenalkan budaya Kaltim ke daerah lainnya. Termasuk hingga ke kancah internasional.

"Biar orang pada tahu juga budaya kita, kebetulan saya juga besarnya di Kaltim juga. Jadi biar daerah nggak tergerus zaman," terangnya.

Hasil karya Zaman saat ini pun tengah dilirik sebagian kalangan. Baik kawula muda hingga yang telah berumur. Bahkan tiga kerajinan kulitnya, berupa hand pouch dipesan hingga ke negeri kincir angin. Permintaan yang mulai besar, Zaman mematenkan produknya dengan nama Ip Leather Good's.

"Produk ini handmade. Alhamdulillah kalau banyak yang suka, tapi masih terus dikembangkan biar semakin variatif," kuncinya. (*/dad/kri/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X