Yang Tersisa dari Kebakaran di Jalan Agus Salim, Sisakan Kenangan, tapi Tak Bisa Ditinggalkan

- Senin, 10 Agustus 2020 | 10:27 WIB
SISA ARANG: Warga di Jalan Agus Salim yang jadi korban kebakaran berusaha mencari harta yang masih bisa digunakan. DADANG/YS
SISA ARANG: Warga di Jalan Agus Salim yang jadi korban kebakaran berusaha mencari harta yang masih bisa digunakan. DADANG/YS

Sorotan mata Iman (40) tak lepas dari cahaya kuning yang menyala terang di Jalan Agus Salim, Gang A, Kecamatan Samarinda Kota, Rabu (5/8). Malam itu, kebakaran hebat melanda ibu kota Kaltim yang beraksi di permukiman padat.

 

LANGKAH Iman membawa anak istrinya menjauh dari si jago merah lebih cepat. Istrinya tak lepas mendekap sang bayi yang baru berusia genap seminggu. Air mata sang istri terus disapu Iman yang jatuh ke pipi. Sesekali dia juga memeluk dan mencium anaknya.

Sehabis salat Isya, sekitar pukul 20.20 Wita, pekikan warga bersahutan mengabarkan amukan si jago merah yang kian meluas. Awan gelap berganti merah menyala. Kobaran api meninggi hingga melewati toko tiga lantai di tepi jalan.

Saat kebakaran terjadi, Iman dan keluarganya sedang bersantap malam. Teriakan warga dari luar rumah silih berganti mendarat di telinga. Menengok dari balik jendela rumahnya, Iman tercengang. Api telah meninggi. Makanan yang tadi disantap bersama ditinggalkan lantaran api sudah mendekat ke kediamannya yang telah dihuni sejak kecil. Istri dan anak-anaknya langsung dilarikan ke tepi Jalan Agus Salim.

Sembari menuntun istrinya yang menggendong buah hatinya, Iman menuntun keluarga kecilnya melewati gang sempit dan gelap. Maklum listrik harus dipadamkan ketika musibah kebakaran melanda. Menghindari amukan jago merah. Barang berharga miliknya tak lagi dipikirkan lantaran api terus mengamuk bangunan di kawasan tersebut yang rata-rata bermaterialkan kayu. Hanya berpikir bisa selamat dari jilatan api yang menjulang tinggi. Terlebih, istrinya belum terlalu sehat lantaran melahirkan anak ketiganya. "Ini rumah orangtua saya, dari kecil saya tinggal di sini," ucap Iman. Banyak cerita dan kenangan yang tertinggal di kediamannya yang ikut terbakar.

Jarak antara rumah satu dengan yang lain berimpitan. Tak lebih dari 1 meter. Ditambah banyaknya bangunan bermaterial kayu, membuat api cepat meluas. Bahkan, kebakaran yang berawal dari Gang A melompat ke Gang B. "Jauh dari rumah saya awalnya, selisihnya 20 rumah malahan, tapi memang rumah di sini rapat-rapat jadi cepat meluas," jelas bapak tiga anak tersebut.

Sesekali Iman menggendong dan menenangkan anak keduanya yang terus bertanya-tanya. "Sudah kah Pak kebakarannya," tanya anaknya yang berusia enam tahun dengan polos. Meski sempat cemas dan panik, bapak 40 tahun itu masih bisa bersyukur. Hatinya merasa lebih lega. Seluruh keluarganya bisa selamat. "Yang penting selamat dulu semuanya, Mas," pungkasnya.

Dari catatan yang dihimpun, 33 rumah di RT 18 dan 19 ludes tinggal arang. Sebanyak 166 jiwa dari 55 KK terdampak. (*/dad/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X