BALIKPAPAN – Tepat pukul 11.17 Wita pada Kamis (6/8), seluruh pengendara di simpang Plaza Balikpapan (BC) turun dari kendaraan, baik roda dua sampai roda empat. Tidak terkecuali Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi yang turut serta. Mereka mengambil posisi siap. Begitu pula kegiatan di sekitar ikut terhenti.
Setelah bunyi sirene, semua berdiri tegak bersama-sama khidmat menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lagu kebangsaan disiarkan dari pengeras suara yang berada di traffic light. Bendera Merah Putih berkibar menghiasi sepanjang jembatan penyeberangan orang (JPO).
Ini merupakan simulasi peringatan detik-detik proklamasi memperingati HUT ke-75 Kemerdekaan RI. Kegiatan serupa akan berjalan di 15 titik traffic light di berbagai sudut Kota Minyak saat hari H. Misalnya simpang BC, Beruang Madu, sampai Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan.
Kepala Dinas Perhubungan Sudirman Djayaleksana menuturkan, nantinya terlibat kurang lebih 200 orang personel. Mulai dari Polantas, TNI, hingga Pramuka. “Setiap satu simpang saja butuh 5-6 orang yang bertugas dari depan sampai belakang. Kalau empat simpang berarti sudah 20 orang,” ucapnya.
Sudirman mengatakan, sebenarnya total keseluruhan terdapat 25 titik simpang di Balikpapan. Namun, yang terpilih hanya 15 titik karena memiliki sarana pendukung berupa pengeras suara.
Ada pun simpang traffic light di antaranya simpang BC, Rapak, Karang Anyar, Beruang Madu, Markoni, Dome, Balikpapan Baru, Bandara SAMS Sepinggan, dan lainnya. “Kalau di utara batasnya sampai simpang Kariangau dan selatan sampai bandara. Jadi, tidak seluruhnya karena sarana yang mendukung tidak sampai sana,” ungkapnya.
Pengeras suara ini akan mengeluarkan bunyi sirene dan mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Total waktu yang dibutuhkan sekitar 3 menit, pukul 11.17 – 11.20 Wita. “Nanti kita imbau saat sirene dilanjutkan Indonesia Raya semua pengendara turun mendengarkan lagu dengan sikap sempurna,” tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menuturkan, simulasi sudah berjalan dengan lancar. Mulai dari sirene berbunyi, pengendara stop dan turun dari kendaraan. Segera mengambil sikap siap dan mendengarkan lagu kebangsaan.
“Kegiatan masyarakat juga ikut berhenti kecuali hal yang krusial,” ucapnya.
Misalnya kendaraan ambulans yang membawa pasien sampai mobil damkar. Bagi hal-hal yang darurat ini masuk pengecualian. Kendaraan mereka tetap boleh berjalan saat momen tersebut.
Rizal mengapresiasi cara baru dalam memperingati hari kemerdekaan dan yakin pada pelaksanaan 17 Agustus akan berjalan lancar. Dia berharap, kegiatan ini bisa kembali membangkitkan semangat masyarakat dalam suasana kemerdekaan. (gel/ms/k15)