Menjaga Optimisme Konsumen, Lewat Bantuan Langsung dan Insentif UMKM

- Jumat, 7 Agustus 2020 | 11:59 WIB
Masyarakat optimistis kondisi perekonomian dalam negeri akan pulih. Itu tecermin dalam survei Bank Indonesia (BI) tentang indeks keyakinan konsumen (IKK).
Masyarakat optimistis kondisi perekonomian dalam negeri akan pulih. Itu tecermin dalam survei Bank Indonesia (BI) tentang indeks keyakinan konsumen (IKK).

JAKARTA– Masyarakat optimistis kondisi perekonomian dalam negeri akan pulih. Itu tecermin dalam survei Bank Indonesia (BI) tentang indeks keyakinan konsumen (IKK). Juli lalu, angkanya mencapai 86,2. Angka tersebut lebih baik daripada Juni yang tercatat 83,8.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan bahwa menguatnya keyakinan konsumen didorong aktivitas perekonomian yang membaik. Itu seiring pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai kota. Semuanya bergerak ke arah yang lebih baik meskipun belum mencapai kondisi normal sebelum virus SARS-CoV-2 mewabah.

’’Ada perbaikan keyakinan dari masyarakat terhadap penghasilan, peluang kerja, dan pembelian barang tahan lama,’’ ujarnya kemarin (6/8).

Menurut dia, konsumen berharap kondisi ekonomi dalam enam bulan mendatang sudah relatif stabil. Asalkan, tidak muncul pandemi gelombang kedua. Dengan demikian, masyarakat tetap mempunyai penghasilan dan segala jenis kegiatan usaha membaik.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menuturkan bahwa pemerintah bisa memanfaatkan optimisme masyarakat tersebut untuk memulihkan perekonomian. Caranya, memberikan stimulus yang tepat sasaran. Misalnya, bantuan langsung dan modal kerja.

Bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pemerintah bisa memberikan subsidi internet gratis. Dengan demikian, para pelaku UMKM bisa masuk dunia digital dengan lebih leluasa. ”Jadi, konsumen juga percaya sehingga membeli barang di UMKM,” katanya kepada Jawa Pos.

Sementara itu, ekonom Bank Permata Josua Pardede menuturkan bahwa beberapa indikator ekspektasi konsumen dalam waktu enam bulan mendatang cenderung menurun. Misalnya, penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja. Apalagi, indeks keyakinan belum confident alias masih di bawah level 100. Tetapi, memang cenderung melanjutkan peningkatan setelah menyentuh level terendahnya pada Mei.

Selain pelonggaran PSBB, peningkatan tersebut didorong penyaluran jaring pengaman sosial berupa bantuan langsung tunai (BLT), bansos, dan BLT dana desa. ’’Bila disalurkan secara tepat sasaran, diperkirakan dapat mendorong peningkatan permintaan dan konsumsi masyarakat yang masih menjadi penggerak perekonomian yang utama,’’ ucapnya.

Alokasi anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk sisi produksi juga perlu dipercepat. Khususnya bagi sektor usaha UMKM dan korporasi. Dengan begitu, kinerja sektor produksi juga meningkat. Harapannya, tren itu dapat menyerap kembali tenaga kerja yang sebelumnya sudah dirumahkan atau di-PHK. (han/c20/hep)

 

-grafis-

 

Indeks Keyakinan Konsumen 2020

• Januari : 121,7

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X