Pendaftar, kata Wahyu, tidak akan bisa berbohong. Sebab, dalam proses berikutnya mereka harus melakukan kontrol atau cek kesehatan di rumah sakit. Nama Wahyu akhirnya masuk ke daftar pendaftar haji yang dinyatakan lolos. Pada 17 Juli lalu dia menjalani tes swab dan dinyatakan negatif Covid-19.
Setelah itu, panitia haji memberikan sejenis jam tangan untuk memantau pergerakan calon jamaah haji. Jam tangan tersebut tersambung dengan sebuah aplikasi di HP.
Setelah menerima perangkat jam tangan itu, dia diwajibkan menjalani karantina mandiri. Tidak boleh keluar rumah. Jika keluar rumah, terdeteksi melalui jam tangan itu. Kalau ketahuan, kepesertaannya sebagai jamaah haji 2020 dicoret.
Berangkatlah Wahyu pada 25 Juli atau 4 Zulhijah dari Riyadh menuju Jeddah dengan menggunakan pesawat. Penerbangan khusus jamaah haji 2020.
Seluruh proses haji, mulai berangkat dari Riyadh sampai pulang kembali ke ibu kota Arab Saudi itu, gratis. Dan, Wahyu mengaku merasakan pengalaman pelayanan supermewah. Pelayanan layaknya seorang sultan.
’’Jika dibandingkan dengan haji seperti ini di Indonesia, tarifnya sudah ratusan juta rupiah,’’ katanya, lantas tersenyum.