Traffic Kapal Dievaluasi, Ketinggian 50 Meter Tak Berubah

- Jumat, 7 Agustus 2020 | 11:42 WIB
MENUNGGU LELANG: Maket Jembatan Tol Balikpapan-PPU yang sempat dirilis.
MENUNGGU LELANG: Maket Jembatan Tol Balikpapan-PPU yang sempat dirilis.

Realisasi pembangunan Jembatan Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara (PPU) hingga kini masih menggantung. Namun, rencana keberadaan jembatan di atas Teluk Balikpapan tersebut masih menjadi perhatian sejumlah kementerian. Salah satunya dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

 

M RIDHUAN, Balikpapan

 

DALAM serah terima jabatan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan, Rabu (5/8), proyek tersebut kembali disinggung oleh Kepala KSOP Kelas I Balikpapan Takwim Masuku. Yang menggantikan pejabat sebelumnya Kapten Jhonny Runggu Silalahi. “Ada pekerjaan rumah yang dititipkan ke saya. Yaitu soal proyek pembangunan Jembatan Balikpapan – PPU,” ungkap Takwim.

Namun, mantan kepala KSOP Kelas I Sorong itu menyebut, saat ini informasi yang diperoleh masih seputar adanya tindak lanjut evaluasi rencana pembangunan. “Dari kami sendiri masih ada evaluasi dari traffic kapal yang ada,” ucap Takwim.

Menurutnya, masih banyak hal yang perlu dilakukan banyak pihak termasuk dari pemerintah daerah. Meski jadi tidaknya pembangunan pada akhirnya bergantung dari pemerintah pusat. “Kami hanya memberikan informasi soal kondisi yang ada di sini,” sebutnya.

Takwim menyebut, soal ketinggian kapal yang menjadi perhatian sejumlah pihak juga diperhatikan KSOP Kelas I Balikpapan. Dengan rencana ketinggian jembatan di angka 50 meter, maka perlu ada pemantauan dan memanggil sejumlah asosiasi dan stakeholder. “Ini benar-benar harus melibatkan semua yang terlibat. Karena dampaknya sangat luas. Mengingat sudah ada rencana pemindahan IKN (ibu kota negara),” katanya.

Apalagi keberadaan jembatan tersebut memengaruhi keselamatan berlayar. Di mana dari informasi yang diperolehnya, Teluk Balikpapan dikenal akan padatnya aktivitas pelayaran. “Apapun dari sisi teknis pembangunannya, kami bertugas memastikan keselamatan pelayaran,” sebutnya.

Sementara itu, Wakil Ketua I DPC Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Balikpapan Joko Subiyanto menjelaskan, pembangunan Jembatan Balikpapan – PPU tetap harus memerhatikan aspek ketinggian jembatan. “Kami pada prinsipnya mendukung pembangunan. Namun dengan catatan. Ketinggian minimal 63 meter,” ujar Joko.

Kata dia, jadi atau tidaknya pembangunan Jembatan Teluk Balikpapan itu merupakan kewenangan pemerintah. INSA disebutnya sudah pernah mengajukan usulan ketinggian jembatan yang ideal agar bisa dilalui kapal ke Kemenhub. “Sayangnya, pada pertemuan 2017 lalu itu, Kemenhub hanya setuju 50 meter. Sejak itu, INSA tidak pernah dilibatkan lagi dalam rencana pembangunan,” ujarnya.

Dari informasi yang diperolehnya pada pra-kualifikasi ulang tender proyek pada 2019 lalu, ketinggian jembatan tetap di angka 50 meter. Disebutnya itu akan merugikan banyak pihak. Karena bagaimana pun, kapal yang melintas di perairan Teluk Balikpapan dari catatan INSA lebih tinggi dari itu. “Catatan kami pada 2017 lalu kapal kargo yang melintas punya ketinggian hingga 64 meter,” bebernya.

Apalagi saat ini kawasan teluk sudah eksis pelabuhan peti kemas dan dalam waktu dekat ada kepentingan industri minyak bumi dan gas dari Pertamina. Belum lagi aktivitas pertambangan yang disebutnya memerlukan kapal-kapal yang punya ketinggian di atas 50 meter.

“Ada tiga sektor yang akan terganggu. Dari CPO (crude palm oil), minyak bumi, dan batu bara. Karena tidak mungkin angkut batu bara menggunakan kapal yang kecil. Jadi kami mohon perhatikan masukkan kami demi keselamatan berlayar,” bebernya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X