Haisss....!! Tim Gabungan Pembongkaran Rumah di SKM Kendur Lagi

- Jumat, 7 Agustus 2020 | 11:40 WIB
ROBOH: Satu ekskavator amfibi milik Dinas PUPR-Pera Kaltim menghancurkan bangunan permanen milik warga RT 28. RAMA SIHOTANG/KP
ROBOH: Satu ekskavator amfibi milik Dinas PUPR-Pera Kaltim menghancurkan bangunan permanen milik warga RT 28. RAMA SIHOTANG/KP

Dentuman bucket ekskavator amfibi menggaruk bangunan rumah permanen salah satu warga RT 28 Kelurahan Sidodadi kemarin (6/8). Setelah sebelumnya menggunakan manual, alat berat difungsikan.

 

SAMARINDA–Progres pengerukan terpaksa berhenti karena tim masih harus melakukan koordinasi dan konsolidasi di internal. Pemicunya adanya masyarakat yang masih enggan hengkang dari permukiman kumuh tersebut.

Target pembongkaran di kawasan RT 28, seharusnya 210 bangunan. Namun, hingga kemarin, 120 bangunan baru terbongkar. Sementara total bangunan yang sudah setuju dan menerima dana kerahiman sekitar 123 bangunan, 4 bangunan dalam proses transfer, dan 6 bangunan dalam proses verifikasi. Hingga kini tersisa 77 pemilik bangunan yang masih kekeh bertahan.

Kepala Satpol PP Samarinda HM Darham menerangkan, hari kedua target pembongkaran hanya 18 bangunan dan semuanya tercapai. Pada hari pertama yang dibongkar mencapai 28 bangunan. "Rencana dilanjutkan Senin depan, tapi untuk kepastian menunggu informasi selanjutnya," terangnya. Pembongkaran yang dimulai pukul 08.00 Wita menyasar kawasan padat di samping lapak pedagang ikan dan ayam di Pasar Segiri. Warga masih ngotot dan meminta agar tim lebih dulu membongkar rumah yang sudah setuju dan menerima pembayaran dana kerahiman. Menanggapi itu, Darham akan berkoordinasi dengan unsur pimpinan. "Tujuan agar semua komponen tim satu bahasa," singkatnya.

Pengerukan mulai menyentuh kawasan Gang Nibung. Hingga kini, progres kegiatan senilai Rp 10 miliar yang bersumber dari APBD Provinsi itu sudah 75 persen. Menurut PPTK Normalisasi SKM Bidang Sumber Daya Air Fadly Kasim, pengerukan SKM terbagi dalam lima segmen. Salah satunya kawasan belakang Pasar Segiri. "Kami menunggu penyelesaian masalah sosial. Pengerukan dialihkan ke arah jembatan Gang Nibung menuju Jembatan Ruhui Rahayu," ucapnya.

Terkait kegiatan alat berat yang mengeruk beberapa rumah di RT 28, diakuinya, merupakan permintaan tim dampak sosial. Karena ada bangunan yang terbuat dari beton, untuk lebih mengefisienkan tenaga diperlukan bantuan alat berat. "Cuma membantu di titik itu, setelah selesai alat berat akan bergeser lagi ke sisi kiri Jembatan gang Nibung," terangnya.

Fadly menambahkan, segmen hulu Gang Nibung ditargetkan rampung dalam dua hingga tiga hari ke depan. Dia berharap penyelesaian dampak sosial bisa segera selesai, sehingga tim pengerukan dari TNI bisa bergerak ke kawasan tersebut. "Tetapi kalau belum rampung, kami akan memindahkan pekerjaan ke segmen lain. Rencananya dari jembatan Ruhui Rahayu ke arah jembatan Gelatik, sampai batas akhir waktu kegiatan habis yakni September," singkatnya. (dns/dra/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X