Di Kabupaten Ini, Semua Armada Angkut Sampah Bermasalah

- Jumat, 7 Agustus 2020 | 09:56 WIB
Alat angkut sampah yang tidak memadai ternyata benar-benar menjadi biang penumpukan sampah di beberapa tempat penampungan sementara (TPS).
Alat angkut sampah yang tidak memadai ternyata benar-benar menjadi biang penumpukan sampah di beberapa tempat penampungan sementara (TPS).

SANGATTA–Alat angkut sampah yang tidak memadai ternyata benar-benar menjadi biang penumpukan sampah di beberapa tempat penampungan sementara (TPS).

Selain truk untuk membawa sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) terbatas dan sering rusak, motor sampah mengalami masalah serupa. Itu menyebabkan pengangkutan sampah di gang-gang jadi lambat.

Menanggapi permasalahan tersebut, Wakil Ketua II DPRD Kutim Arfan mengatakan, pengadaan motor sampah harus dianggarkan minimal 1 persen dari anggaran yang dikelola organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. "DLH (Dinas Lingkungan Hidup) harus menganggarkan. Armada harus ditambah," ungkapnya. Dia tak menampik, dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) belum diterbitkan. Sehingga pada November atau Desember mendatang baru dapat direalisasikan. "Termasuk armada lainnya, kalo bisa diakomodasi di APBD Perubahan," tambahnya.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Kutim Novel Tyty Paembonan sependapat. Dia sering melihat motor pengangkut sampah sudah tidak layak. Dia menyayangkan, sudah berdiri 20 tahun sebagai kabupaten, tidak dapat mengatasi masalah tersebut.

“Warga sudah dipungut biaya untuk pengelolaan sampah, tetapi produksi sampah berlebih malah tidak dapat terkontrol pembuangannya. Pemerintahan harus melengkapi semua fasilitas armada hingga ke TPA," jelasnya.

Bahkan, pemerintah harus menyediakan anggaran lebih untuk perlengkapan pelindung diri bagi petugas yang memungut sampah. Pasalnya, penyakit leptospirosi yang merupakan bakteri dari air seni hewan seperti tikus, bisa menjangkiti petugas kebersihan. Jika terkena penyakit itu, air seninya berwarna kemerahan. Itu akan menjadi ancaman bagi para pengangkut sampah yang rentan dengan penyakit itu. "Makanya mereka juga perlu dilengkapi fasilitas pakaian dan sarung tangan pelindung," tutupnya. (dq/dra/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X