Ekonomi Kaltim Triwulan Il Tertekan Pandemi Covid-19

- Jumat, 7 Agustus 2020 | 09:29 WIB
Tutuk S
Tutuk S

SAMARINDA - Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami kontraksi, sejalan dengan pelemahan ekonomi global. Pada triwulan-ll 2020 mengalami kontraksi sebesar 5,46% (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 1 ,27% (yoy).

"Penurunan pertumbuhan ekonomi Kaltim disebabkan adanya tekanan dari hampir seluruh komponennya yang tidak lepas dari dampak pandemi COVID-19," kata Kepala Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Tutuk S Cahyono dalam rilisnya diterima media ini, Kamis (9/8/2020).

Penurunan ekonomi Kaltim, dikatakan Tutuk, yang lebih dalam tertahan oleh kinerja investasi yang masih tumbuh sebesar (yoy). "Berdasarkan lapangan usaha (LU), penurunan pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan-ll 2020 bersumber oleh penurunan kinerja LU Utama Kaltim, khususnya pertambangan," kata Tutuk.

Penurunan kinerja LU pertambangan tersebut disebabkan oleh melemahnya permintaan batubara oleh negara tujuan ekspor akibat adanya lockdown di negara tujuan utama dan oversupply batubara di tengah pandemi COVID-19.

"Di Sisi Iain, kinerja LU Perdagangan, LU Transportasi serta LU Akomodasi Makan dan Minum (Akmamin) juga turut menurun sejalan dengan melemahnya daya beli masyarakat di tengah adanya kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat di wilayah Kaltim," katanya.

Penurunan pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan Il 2020 yang lebih dalam tertahan oleh kinerja investasi serta kinerja LU konstruksi.

"Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan-ll 2020 mencapai RPI , 58 triliun setelah sebelumnya tercatat Rp0,97 triliun pada triwulan-1 2020," jelas Tutuk. Sementara itu, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) triwulan-ll 2020 mencapai Rp5,8 triliun, lebih tinggi dibanding triwulan-1 2020 yang tercatat Rp3,7 triliun.

Di Sisi Iain, LU Konstruksi tumbuh sebesar (yoy) yang disebabkan oleh masih tetap berlanjutnya beberapa proyek strategis Kaltim di tengah pandemi COVID-1 9. Pertumbuhan ekonomi Kaltim pada tahun 2020 diprakirakan akan mengalami kontraksi pada level yang rendah.

Kontraksi ini tidak terlepas dari pengaruh pandemi COVID-19 serta menurunnya aktivitas ekonomi domestik sebagai dampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19.

LU konstruksi dan konsumsi pemerintah diprakirakan akan menahan penurunan perekonomian yang lebih dalam sejalan dengan berlanjutnya pembangunan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan serta dampak berbagai stimulus pemerintah dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan otoritas vertikal terkait untuk menjaga stabilitas makroekonomi daerah serta mendorong peningkatan ekspor barang, jasa pariwisata, dan aliran masuk modal, termasuk Penanaman Modal Asing (PMA)," tutup Tutuk.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X