Kaltim Niat Percepat Swasembada Daging Sapi

- Kamis, 6 Agustus 2020 | 14:21 WIB
Kekurangan yang cukup banyak memang mengharuskan daerah memasok sapi dari luar. Sebagian besar pemasok sapi berasal dari NTT dan Sulawesi.
Kekurangan yang cukup banyak memang mengharuskan daerah memasok sapi dari luar. Sebagian besar pemasok sapi berasal dari NTT dan Sulawesi.

SAMARINDA- Pemerintah masih perlu bekerja lebih keras untuk menuju swasembada daging sapi. Sebab, kemampuan peternak lokal saat ini masih belum mampu mengimbangi permintaan yang terus mengalami kenaikan.

Tahun ini, konsumsi daging sapi diprediksi mencapai 65 ribu ekor. Jumlah itu naik 5.000 ekor dari konsumsi tahun lalu. Dari total kebutuhan sapi tersebut, 72,58 persen masih mendatang dari luar daerah, yaitu NTT dan Sulawesi. Sehingga berbagai program perlu dilakukan untuk mengembangkan komoditas sapi.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Kaltim Dadang Sudarya mengatakan, kekurangan yang cukup banyak memang mengharuskan daerah memasok sapi dari luar. Sebagian besar pemasok sapi berasal dari NTT dan Sulawesi. Dari NTT, Kaltim mendatangkan sapi jantan hanya khusus untuk keperluan sapi potong. Bukan sapi bibit.

Sementara untuk sapi bibit, banyak didatangkan dari Sulsel, NTB, dan Jawa Timur. “Untuk mencukupi kebutuhan daging sapi, pemerintah membuka keran bagi para pengusaha untuk memasok sapi. Tahun ini, setidaknya ada 13 pengusaha dengan kuota sapi sebanyak 16.250 ekor,” jelasnya, Rabu (5/8).

Dia mengungkapkan, saat Iduladha lalu kebutuhan sapi kurban sebanyak 13 ribu ekor. Dari kebutuhan tersebut, Kaltim sudah mampu memasok 8.500 ekor sapi. Artinya 65 persen dari kebutuhan itu sudah mampu dipenuhi oleh peternak lokal. Sisanya, baru didatangkan dari luar daerah. Tapi itu hanya saat Iduladha.

“Kita memang banyak mendatangkan dari luar, tapi semuanya harus diperhitungkan. Pengiriman harus sesuai kemampuan pasokan dari lokal, jangan sampai ada kelebihan kuota dari luar daerah. Sehingga sapi lokal tidak terjual,” katanya.

Pihaknya terus berusaha mengembangkan sektor peternakan sapi di Kaltim. Di antaranya dengan mendatangkan bibit sapi indukan dari luar Kaltim. Sebagai pabrik anak sapi. Kemudian, untuk meningkatkan produksi dan produktivitas sapi melalui program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan).

Adapun cara mengoptimalkan reproduksi sapi, yakni melalui kawin alam atau inseminasi buatan. Banyak cara yang dilakukan untuk mengembangkan daging sapi. Berbagai program terus dilakukan untuk menggenjot populasi sapi di Kaltim. Selain upsus siwab, ada program 100 mini-ranch, pembibitan sapi di lahan tambang, dan lainnya. Hal itu dilakukan agar Kaltim bisa menuju swasembada daging.

“Kita akui kebutuhan sapi terus meningkat, sehingga masih perlu mendatangkan dari luar. Namun jika berbagai program tadi berjalan dengan baik, kita bisa menuju swasembada sapi lebih cepat,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB
X