Donasi Peduli Pendidikan 1.708 Digaungkan, Baru Tiga Hari, Terkumpul 154 Handphone

- Kamis, 6 Agustus 2020 | 14:17 WIB

BALIKPAPAN – Saat ini, sistem belajar daring masih terus digalakkan di Balikpapan. Pasalnya, grafis kasus pasien positif pandemi Covid-19 tidak juga melandai. Malah kian meningkat.

Akan tetapi, belajar daring masih saja ada hambatan. Beberapa peserta didik minim fasilitas, atau bahkan tidak memiliki alat penunjang untuk belajar daring. Sehingga, implementasi masih kurang maksimal.

Oleh karenanya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan berinisiatif mencari solusi. Donasi Peduli Pendidikan 1.708 pun digaungkan. Yakni mengumpulkan 1.708 unit handphone dan laptop. Momen 17 Agustus menjadi inspirasi kegiatan ini.

Tak tanggung-tanggung, sejak Senin (3/8) diterima sekitar 158 handphone Android, baik baru maupun bekas layak pakai. Ditambah 4 unit laptop, yang baru dan seken. Padahal, kegiatan ini baru akan dibuka resmi Senin (10/8) mendatang.

Terkait hal ini, Disdikbud Balikpapan mengapresiasi animo semua pihak dalam kegiatan ini. Kepala Disdikbud Balikpapan Muhaimin menyatakan, baik itu datangnya masyarakat yang mampu, perusahaan swasta, kantor pemerintahan, maupun para pejabat. Dukungan juga diberikan oleh pemerintah kota serta Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian.

Meski begitu, Muhaimin berkata kegiatan ini tak lepas dari komentar negatif. Yang menanyakan kontribusi pihak Disdikbud, di saat mereka meminta bantuan dari publik. “Oleh sebab itu, yang saat ini prioritas untuk memberi bantuan adalah internal kami. Semua yang tergabung di dunia pendidikan,” ujarnya.

Ia menambahkan, sekretariat daerah juga telah menginstruksikan bagi seluruh OPD. Agar mengusulkan penghapusan laptop layak pakai dengan umur ekonomis yang sudah habis. Laptop-laptop tersebut dapat dihibahkan ke Disdikbud, untuk dialokasikan kepada pelajar yang membutuhkan.

Ia juga menyebut rencana DPRD Balikpapan dan Wali Kota memberi donasi. Ditambah, bantuan dari pihak Indosat, yang memberi 1.708 kartu perdana. Sehingga, pelajar yang menerima donasi, tidak perlu lagi membeli kartu perdana.

Hal lain yang menjadi pembahasan, yakni kuota internet. Untuk sekolah besar, bisa memaksimalkan BOS reguler. Lain cerita dengan sekolah berukuran sedang dan kecil.

Kata Muhaimin, usulan untuk subsidi kuota internet akan dimasukkan ke pembahasan APBD perubahan. Targetnya sekolah berukuran sedang dan kecil. “Dengan begitu, tidak ada lagi alasan pelajar di Balikpapan tidak bisa sistem daring. Karena sudah kami fasilitasi bagi yang butuh,” tambahnya.

Berdasarkan data, sebanyak 856 pelajar SMP yang membutuhkan fasilitas penunjang ini. Sementara untuk SD baru sekitar 274 siswa. Sehingga totalnya sekitar 1.100 siswa. Akan tetapi, 1708 tidak menjadi patokan, artinya jika donasi lebih daripada itu akan dialokasikan ke siswa SMA/SMK maupun tenaga pendidik yang membutuhkan.

“Harapannya, mudah-mudahan bertepatan 17 Agustus, saat akan diserahkan jumlahnya sudah mencapai target,” kata dia. (*/okt/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X