Pemerintah Fokus Penanganan Stunting di 10 Provinsi, Termasuk 3 Provinsi di Kalimantan

- Kamis, 6 Agustus 2020 | 14:12 WIB
ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA – Percepatan penurunan angka stunting (gagal pertumbuhan) bakal lebih fokus di kawasan-kawasan paling rawan. Target pemerintah masih belum berubah, yakni menurunkan persentase anak stunting menjadi 14 persen pada 2024. Setelah tahun lalu masih berada di angka 27,6 persen.

Rencana tersebut dibahas dalam rapat kabinet terbatas di Istana Merdeka (5/8). Presiden Joko Widodo menekankan bahwa angka stunting harus bisa turun dengan cepat. ’’Kita fokus saja untuk menurunkan stunting di 10 provinsi yang memiliki prevalensi stunting yang tertinggi,’’ ujar presiden.

Ke-10 provinsi itu adalah NTT, Sulbar, NTB, Gorontalo, Aceh, Kalteng, Kalsel, Kalbar, Sultra, dan Sulteng. Programnya harus sampai ke level desa. Misalnya akses layanan kesehatan bagi ibu hamil dan balita di puskesmas dan posyandu. ’’Harus kita pastikan tetap berlangsung, tidak berhenti di tengah pandemi ini,’’ lanjut Jokowi. Yakni, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil, juga vitamin A dan makanan pendamping ASI bagi ibu menyusui.

Sosialisasi bagi para ibu juga akan lebih gencar dnegan melibatkan PKK dan tokoh masyarakat. program penanganan stunting juga akan diintegrasikan dengan perlindungan sosial. baik program keluarga harapan maupun bantuan pangan non tunai.

Menkes Terawan Agus Putranto mengatakan, penanganan stunting menjadi salah satu program kesehatan prioritas di tengah pandemi. ’’Jadi akan digerakkan untuk semua tetap bekerja dengan protokol kesehatan,’’ terangnya usai ratas. Karena penanganan stunting akan menjadi modal besar Indonesia untuk jangka panjang.

Senada, Mensos Juliari Batubara menuturkan bahwa dalam program PKH memang ada komponen kesehatan terkait stunting. Dalam hal ini, komponen ibu hamil dan anak usia dini. ’’Ini bisa terus disinergikan khususnya dengan Kementerian Kesehatan,’’ terangnya. Program-program yang ada diarahkan untuk memberikan tambahan gizi bagi ibu dan balita di keluarga penerima manfaat. (byu)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X