Bagaimana Terapkan Protokol Kesehatan saat Latihan Menari di Tengah Pandemi?

- Kamis, 6 Agustus 2020 | 13:55 WIB
SUDAH TERBIASA: Para penari yang tengah menari mengenakan face shield, Selasa (4/8). FUAD MUHAMMAD/KP
SUDAH TERBIASA: Para penari yang tengah menari mengenakan face shield, Selasa (4/8). FUAD MUHAMMAD/KP

Masa pandemi Covid-19 menghalangi sejumlah kegiatan. Rutinitas yang biasa dilakukan, harus terhenti sementara. Namun belakangan, dengan protokol kesehatan, aktivitas kembali berjalan.

 

OKTAVIA MEGARIA, Balikpapan

 

ALUNAN musik Dayak mengiringi gerak tubuh sembilan remaja, di salah satu studio tari. Tepatnya, di Jalan Panorama, Gang Kelapa, Muara Rapak, Balikpapan Utara.

Para penari itu berbaris dalam rentang jarak yang sama, dan pelindung wajah plastik yang dikenakan oleh semua orang. Mereka adalah para penari muda yang tengah melakukan latihan rutin pada Selasa (4/8). Kegiatan yang kembali dilaksanakan sejak akhir Juni lalu.

Pasalnya, sejak pandemi Covid-19 mewabah, kegiatan latihan tari yang berlangsung di AW Studio terpaksa vakum sekitar 2–3 bulan. Digantikan dengan latihan melalui virtual saja. “Saat ini anak-anak kembali latihan, tapi dengan menerapkan protokol kesehatan,” ujar Pemimpin AW Studio sekaligus guru tari, Alviana.

Akan tetapi untuk sementara, dia menyebut belum ada rencana tampil di atas panggung. Meski sudah banyak permintaan tampil dari berbagai pihak. Sebelum pandemi, para penari itu sudah siap untuk pentas di atas panggung. Padahal hanya berselang sehari. Namun, situasi yang belakangan datang berjalan tidak kondusif.

Lanjut dia, meski harus memakai alat pelindung diri (APD) dan mematuhi protokol lainnya, para penari tetap antusias menggelar latihan. Apalagi mereka memang sudah jenuh dan ingin kembali beraktivitas.

Meski masih penuh keterbatasan, murid-murid tarinya tetap memiliki semangat berlatih. Kendati mereka belum bisa kembali berdiri di atas panggung.

Irzety Aulia Shavara, murid yang telah menggeluti seni tari sejak kelas 5 SD. Dia berkata pada masa sekarang, kegiatan mereka memang sangat minim. Namun, dia dan teman-temannya tak pernah absen untuk menerapkan protokol kesehatan.

Perihal penggunaan face shield, dia mengaku sempat merasa kurang nyaman. “Tetapi karena sudah sering, jadinya terbiasa. Rasanya juga bisa dijadikan fashion terbaru,” ungkap perempuan 17 tahun itu.

Dia menambahkan, dalam hal jarak, mereka juga terus mengingatkan satu sama lain. Bila mulai dirasa terlalu dekat, maka masing-masing akan kembali mengambil jarak aman.

Terkait hal itu, pihak orangtua juga tak keberatan. Handayani misalnya. Dia mengaku tidak terlalu cemas. Sebab, dia kenal dengan penari lain yang merupakan teman putrinya. Selain itu, penerapan cuci tangan, penggunaan face shield dan masker yang ditetapkan pihak studio, menciptakan rasa aman tersendiri.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X