Protokol Covid-19 di Pesantren, Paling Sulit Terapkan Jaga Jarak

- Kamis, 6 Agustus 2020 | 11:45 WIB
ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA– Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan hasil pemantauan penerapan protokol kesehatan di lingkungan pesantren. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Waryono Abdul Ghofur mengatakan secara umum pesantren aktif menjalankan protokol kesehatan.

Waryono mengatakan dia mendapatkan laporan dari daerah bahwa pesantren mendapatkan cukup pendampingan dan bantuan dari puskesmas serta gugus tugas setempat. Pendampingan dari pesantren dan gugus tugas untuk membantu pesantren mengenal dan menerapkan protokol kesehatan dengan lebih baik.

Selain itu dia juga menyampaikan para kiai atau pengasuh pesantren juga dengan disiplin mengatur kedatangan santri. Para santri datang secara bertahap. Diatur jadwal kedatangannya. Kemudian sebelum para santri masuk ke kamar masing-masing, dikarantinta terlebih dahulu.

’’Karena di pesantren itu yang paling sulit adalah jaga jarak,’’ katanya kemarin (5/8). Khususnya saat berada di dalam kamar. Dia mengatakan pengalamannya sendiri saat nyantri di pondok pesantren, satu kamar diisi oleh 20 orang santri.

Waryono juga menyambut baik inisiatif dari para pengasuh pesantren membuka pendaftaran secara online. Kemudian ujian masuknya juga digelar secara online. Menurutnya kondisi ini adalah sebuah kemajuan yang berarti. Dia mengatakan Kemenag akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo terkait akses internet. Sebab banyak pesantren berada di desa atau kawasan terpencil.

Selama lima bulan pandemi Covid-19 ini, dia bersyukur karena kasus penularan Covid-19 di pesantren tidak tinggi. Dia mencontohkan kasus penuaran Covid-19 di pondok Gontor dan di Wonogiri. ’’Meskipun jumlahnya tidak signifikan,’’ jelasnya. Waryono mengatakan semangat di pesantren itu adalah bagaimana menjaga jiwa dan fisik manusia sehingga bisa selamat. Proses pembelajaran diatur sedemikian rupa supaya tidak menghasilkan klaster penularan Covid-19 baru.

Selain urusan jaga jarak, Waryono mengatakan kondisi MCK di pesantren juga banyak yang belum layak. Dia bersyukur ada bantuan dari Kementerian PUPR. Dia menjelaskan Kementerian PUPR membantu pembangunan MCK di seratus pesantren yang tersebar di sepuluh provinsi. (wan)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X