MANTAP..!! Perbankan Syariah Cetak Kinerja Positif

- Rabu, 5 Agustus 2020 | 13:13 WIB
Kinerja perbankan syariah di Kota Minyak masih menunjukkan tren positif meski di tengah pandemi Covid-19. Perkembangan aset perbankan syariah pada triwulan II tercatat sebesar Rp 3,58 triliun atau tumbuh sebesar 15,15 persen (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 12,63 persen (yoy).
Kinerja perbankan syariah di Kota Minyak masih menunjukkan tren positif meski di tengah pandemi Covid-19. Perkembangan aset perbankan syariah pada triwulan II tercatat sebesar Rp 3,58 triliun atau tumbuh sebesar 15,15 persen (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 12,63 persen (yoy).

BALIKPAPAN- Kinerja perbankan syariah di Kota Minyak masih menunjukkan tren positif meski di tengah pandemi Covid-19. Perkembangan aset perbankan syariah pada triwulan II tercatat sebesar Rp 3,58 triliun atau tumbuh sebesar 15,15 persen (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 12,63 persen (yoy).

“Kontribusi aset perbankan syariah mencapai 9,95 persen dari aset perbankan Balikpapan secara keseluruhan, atau lebih besar dari share aset perbankan syariah Kaltim sebesar 7,32 persen maupun nasional sebesar 5,92 persen,” ujar Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Balikpapan Bimo Epyanto, Selasa (4/8).

Artinya, sambung dia, animo atau prospek bisnis syariah di Kota Minyak ini cukup bagus. Meski masih terbilang kecil, namun sudah mampu tumbuh di tengah Pandemi Covid-19 patut diacungi jempol. Sementara itu, penghimpunan DPK pada triwulan II-2020 sebesar Rp 3,48 triliun atau tumbuh 43,46 persen (yoy).

Kontribusi DPK di Balikpapan tercatat sebesar 11,73 persen dari total DPK secara keseluruhan, atau lebih besar dibandingkan share DPK syariah Kaltim (8,04 persen) maupun nasional (5,83 persen). Namun, untuk pembiayaan kurang begitu baik, tercatat minus. Dampak dari aktivitas usaha yang slowdown. Perkembangan pembiayaan tercatat sebesar Rp 2,51 triliun tumbuh negatif sebesar 1,3 persen (yoy).

Adapun kontribusi pembiayaan tercatat sebesar 9 persen dari total pembiayaan Balikpapan secara keseluruhan atau lebih besar dari Kaltim (8,04 persen) dan nasional (5,83 persen). Untuk, pembiayaan macet, masih di level aman yakni 5 persen. Lebih lanjut, aksesibilitas Balikpapan sebagai hub di Kalimantan juga diharapkan menjadi benefit perkembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Faktor demografi dengan mayoritas 89 persen penduduk merupakan muslim dan dukungan fasilitas pendidikan juga diharapkan mampu mendorong terciptanya SDM unggul di bidang ekonomi dan keuangan syariah.

“Melihat tren positif dari kinerja produk syariah di Balikpapan, kami juga menggelar rangkaian road to FESyar KTI melalui kegiatan pelatihan sertifikasi halal, webinar edukasi ekonomi dan keuangan syariah dan bisnis halal, serta capacity building pesantren pada 5 hingga 7 Agustus 2020,” bebernya.

Kegiatan ini, tambah Bimo, dilakukan sebagai bagian untuk mendukung FESyar Regional Kawasan Timur Indonesia (KTI) 2020 yang akan dilaksanakan mulai 18-28 Agustus 2020 secara virtual. Tema FESyar Regional KTI 2020 kali ini adalah “Mendongkrak Ekonomi Syariah sebagai Penggerak Ekonomi Regional Pasca Penerapan New Normal”.

Kegiatan FESyar Regional KTI melibatkan 18 provinsi di wilayah regional KTI. Dalam kegiatan FESyar KTI ini, KPw-BI Balikpapan berkontribusi langsung melalui penyelenggaraan webinar strategi pemasaran produk halal melalui fintech di era new normal yang akan diadakan pada 24 Agustus 2020 dengan pembicara Adiwarman A Karim (tim ahli dewan IKRA) dan Diajeng Lestari (CEO Hijup.com). (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X