Neraca Perdagangan Kaltim Kian Tertekan

- Rabu, 5 Agustus 2020 | 13:12 WIB
Meski masih menunjukkan kinerja positif, neraca perdagangan Kaltim tercatat mengalami penurunan. Selain akibat penyebaran virus corona, penurunan ini dikarenakan ketergantungan terhadap ekspor baru bara.
Meski masih menunjukkan kinerja positif, neraca perdagangan Kaltim tercatat mengalami penurunan. Selain akibat penyebaran virus corona, penurunan ini dikarenakan ketergantungan terhadap ekspor baru bara.

Meski masih menunjukkan kinerja positif, neraca perdagangan Kaltim tercatat mengalami penurunan. Selain akibat penyebaran virus corona, penurunan ini dikarenakan ketergantungan terhadap ekspor baru bara.

 

SAMARINDA- Neraca perdagangan Kaltim secara kumulatif pada periode Januari–Juni 2020 tercatat hanya surplus sebesar USD 5,76 miliar. Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan periode yang sama pada 2019 yang surplus sebesar USD 7,06 miliar.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Anggoro Dwitjahyono mengatakan, secara bulanan nilai perdagangan ekspor-impor Kaltim tetap surplus. Meski pada Juni hanya surplus USD 0,78 miliar. Turun 7, 06 persen dibanding Mei 2020 yang surplus sebesar USD 0,89 miliar. “Bila dibandingkan Juni 2019 turun sebesar 34,38 persen, cukup dalam,” jelasnya, Selasa (4/8).

Sedangkan nilai impor Kaltim pada Juni 2020 mencapai USD 101,66 juta atau mengalami kenaikan sebesar 54,40 persen dibandingkan Mei 2020. Sementara bila dibandingkan Juni 2019 mengalami penurunan sebesar 38,93 persen. “Penurunan ini disebabkan struktur ekspor Kaltim yang masih didominasi barang mentah,” ungkapnya.

Ditambahkan Anggoro, surplus selama ini masih memperlihatkan lemahnya kinerja ekspor produk-produk industri atau hilirisasi. Sehingga neraca perdagangannya menjadi tidak sehat karena ekspor masih didominasi ekspor migas dengan barang mentah. Memang Kaltim sudah sangat butuh hilirisasi untuk menstabilkan neraca perdagangannya.

“Masih minim ekspor komoditas yang memiliki nilai tambah. Rasanya, semua orang sudah sangat tahu mengenai hal tersebut. Namun belum ada komoditas yang digerakkan untuk hilirisasi dalam jumlah besar. Mungkin sudah ada, tapi kontribusi secara angka masih sangat kecil,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, setiap bulan neraca perdagangan di Kaltim selalu surplus. Jadi Bumi Etam masih terlihat baik dari sisi perdagangan. Sayang, ekspor Kaltim hanya mengandalkan satu komoditas, yaitu batu bara, terlihat dari dominasi secara struktur. Jadi meski selalu surplus, neraca perdagangan Kaltim naik-turun.

Menurutnya, perdagangan yang surplus harus diimbangi dengan kestabilan, tidak boleh fluktuatif. Saat ini, masih berfluktuasi karena mengikuti harga batu bara dan crude palm oil (CPO) yang juga naik-turun. Kalau Bumi Etam relatif mengekspor komoditas mentah dan belum terproses dengan baik, secara alamiah neraca perdagangan akan terus mengecil.

“Hilirisasi mutlak dibutuhkan Kaltim agar seluruh komoditas mentah yang diekspor memiliki nilai tambah. Dengan hilirisasi nilai ekspor bisa lebih stabil. Kuncinya hilirisasi jika ingin neraca perdagangan Kaltim tetap surplus dan stabil,” ungkapnya.

Namun, hal itu tidak bisa terjadi dengan sendirinya. Kaltim perlu membuka investasi seluas-luasnya dari luar daerah. Sebab, Kaltim belum memiliki teknologi untuk memproses komoditas yang ada. Proses menjadi daerah yang maju pasti diawali dengan penguatan-penguatan teknologi. Harus datangkan teknologi hilirisasi itu, permudah investor agar mau ke Kaltim.

Investor datang bawa uang, sisanya dipermudah agar hilirisasi berjalan. Hilirisasi merupakan satu-satunya jalan untuk memiliki neraca perdagangan yang stabil. “Sebab tanpa adanya hilirisasi, perdagangan Kaltim akan terus dihantui fluktuasi,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Kinerja Neraca Perdagangan Kaltim 2020

Januari 1,03

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB

Di Balikpapan, Kunjungan ke Mal Naik 23 Persen

Senin, 15 April 2024 | 17:45 WIB

Libur Lebaran, Okupansi Hotel di Kaltim Meningkat

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB

Supaya Aman, Membeli Properti pun Ada Caranya

Senin, 15 April 2024 | 10:30 WIB
X