PROKAL.CO,
Meski masih menunjukkan kinerja positif, neraca perdagangan Kaltim tercatat mengalami penurunan. Selain akibat penyebaran virus corona, penurunan ini dikarenakan ketergantungan terhadap ekspor baru bara.
SAMARINDA- Neraca perdagangan Kaltim secara kumulatif pada periode Januari–Juni 2020 tercatat hanya surplus sebesar USD 5,76 miliar. Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan periode yang sama pada 2019 yang surplus sebesar USD 7,06 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Anggoro Dwitjahyono mengatakan, secara bulanan nilai perdagangan ekspor-impor Kaltim tetap surplus. Meski pada Juni hanya surplus USD 0,78 miliar. Turun 7, 06 persen dibanding Mei 2020 yang surplus sebesar USD 0,89 miliar. “Bila dibandingkan Juni 2019 turun sebesar 34,38 persen, cukup dalam,” jelasnya, Selasa (4/8).
Sedangkan nilai impor Kaltim pada Juni 2020 mencapai USD 101,66 juta atau mengalami kenaikan sebesar 54,40 persen dibandingkan Mei 2020. Sementara bila dibandingkan Juni 2019 mengalami penurunan sebesar 38,93 persen. “Penurunan ini disebabkan struktur ekspor Kaltim yang masih didominasi barang mentah,” ungkapnya.
Ditambahkan Anggoro, surplus selama ini masih memperlihatkan lemahnya kinerja ekspor produk-produk industri atau hilirisasi. Sehingga neraca perdagangannya menjadi tidak sehat karena ekspor masih didominasi ekspor migas dengan barang mentah. Memang Kaltim sudah sangat butuh hilirisasi untuk menstabilkan neraca perdagangannya.