SABAR AJA..!! Perbaikan Infrastruktur Terhalang Anggaran

- Rabu, 5 Agustus 2020 | 13:05 WIB
Anggota DPRD memeriksa keluhan warga.
Anggota DPRD memeriksa keluhan warga.

BONTANG - Sejumlah infrastruktur fisik di Kecamatan Bontang Barat mengalami kerusakan. Kondisi ini dikeluhkan masyarakat setempat. Mengingat posisi infrastruktur tersebut dianggap vital.

Ambil contoh kondisi Jalan Damai, Kelurahan Kanaan. Tepat di badan jalan, terdapat keretakan. Panjangnya ditaksir mencapai 5 meter. Ini cukup memprihatinkan. Pasalnya di bahu jalan tidak terdapat siring penyangga jalan. Setelah jalan aspal, hanya ada ruang atau tanah kosong sekira 1,5 meter. Dan setelahnya, parit yang posisinya sangat rendah.

Bila kendaraan berbobot besar terus melintas, tak mengherankan bila keretakan bisa makin menganga. Karena siring penyangga agar tanah tak bergeser tak ada. Ini semakin diperparah parit dekat Jalan Damai tidak berfungsi optimal. Air menggenang bila hujan deras mengguyur. "Kami berharap agar kondisi jalan ini diperhatikan," kata Camat Bontang Barat, Marthen Minggu, Selasa (4/8) pagi.

Titik lain yang dapat atensi adalah aliran sungai yang membentang di RT 30 Kelurahan Kanaan dan meninjau Kantor Camat Bontang Barat, yang banyak retak. Lantaran dilibas zaman. Alias sudah tua.

Ketua Komisi III, Amir Tosina mengatakan, jalur aliran sungai, harus dilakukan penurapan ulang di beberapa titik. Karena turap yang lama ada yang ambles akibat masifnya pembangunan. Juga harus ada pengerukan dan pembersihan aliran sungai. Dari pantauannya, ada pohon demikian besar tumbuh di tengah aliran sungai, sementara sungai itu juga mengalami pendangkalan. Walhasil, air dengan mudah meluber ke atas bila hujan turun dalam intensitas tinggi. "Ini juga upaya mengatasi persoalan banjir di Kanaan," tegas Amir.

 Kepala Bidang Sanitasi, Air Minum, dan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang Karel mengatakan, rencana normalisasi sudah dilakukan sejak 2017. Namun karena keterbatasan anggaran, tak terealisasi. Sebabnya PUPRK selalu memasukkannya dalam rencana kerja. Tapi selalu tereliminasi akibat anggaran kurang. 

Ketika diajukan di 2017 lalu, proyeksi anggaran sekitar Rp 12 miliar. Seiring waktu, dengan kenaikan harga material dan lainnya, ditaksir normalisasi sungai sepanjang 250 meter yang membentang dari Jalan Balikpapan ke Jalan Damai itu menelan sekitar Rp 15 miliar. 

Sementara untuk peningkatan Jalan Damai. Itupun sudah diusulkan sejak jauh hari. Pengerjaan tak dimulai juga karena anggaran. 

Untuk Jalan Damai, menjadi kewenangan Bina Marga PUPRK Bontang. Namun kata Karel, dari informasi diterimanya, rencana akan ada pelebaran badan Jalan Damai. Masing-masing, kanan dan kiri ditambah 2 meter. Pun akan dibangunkan juga turap di kanan kiri jalan. 

Tambahnya, sumber dana perbaikan diupayakan dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Berharap APBD agak sulit. Terlebih sekarang pandemi. Semua kena rasionalisasi. "Diupayakan dari DAK memang. Dari sana saja mungkin dana pembangunan ini. Karena cukup tinggi," kata Karel. (edw/rdh/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X