TENGGARONG–Kebakaran beruntun di Kecamatan Muara Kaman, patut menjadi pelajaran. Minimnya infrastruktur di permukiman warga padat penduduk, mendorong DPRD Kukar agar pemerintah menyeriusi penyelesaian masalah tersebut.
Wakil Ketua DPRD Kukar Alif Turiadi mencontohkan, kebakaran di Dusun Nangka Bonah, Desa Tunjungan, Kecamatan Muara Kaman, yang terjadi Sabtu (1/8) lalu. Kebakaran pada pertengahan malam itu terjadi di RT 6 dan mengakibatkan 5 rumah hangus, 2 bangunan sarang walet dan 2 rumah rusak berat.
Kejadian tersebut mengakibatkan 56 jiwa dalam 13 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal dan 2 orang terluka. Sebelumnya kebakaran juga terjadi di Desa Sedulang, Kecamatan Muara Kaman pada pertengahan Juli lalu. Saat itu, api membakar sejumlah rumah serta tiga sekolah.
Alif pun berharap, Pemkab Kukar bisa mendorong penanggulangan sistem pemadaman kebakaran secara serius. Terutama di daerah pelosok dan terpencil. Termasuk yang tidak bisa dijangkau dengan mobil pemadam kebakaran.
Dia pun mendorong pemerintah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) serta infrastruktur pemadaman api sesuai dengan kondisi wilayah. “Perlu dibentuk semacam relawan dan diberi pendidikan serta pelatihan dalam melakukan pemadaman api. Begitu juga peralatan yang memadai. Seperti alkon atau mesin penyemprot yang standar dengan daerah tersebut,” ungkapnya.
Sebagai langkah percepatan, penggunaan alokasi dana desa (ADD) serta APBD, bisa digunakan untuk kebutuhan tersebut. Alif juga memimpin penyerahan bantuan kepada korban kebakaran di Muara Kaman, beberapa waktu lalu.
“Kondisi seperti ini bisa saja terjadi lagi. Makanya, harus didorong kawasan daerah mandiri. Apalagi, sumber airnya sebenarnya banyak karena berada di dekat sungai,” tutupnya. (adv/qi/kri/k8)