Duterte Marah pada Dokter

- Selasa, 4 Agustus 2020 | 12:16 WIB
Rodrigo Duterte
Rodrigo Duterte

MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte tak bisa menutupi kemarahannya pada Senin (3/8). Dia menyerang balik dokter yang meragukan sistem kesehatan di Filipina dalam menangani wabah Covid-19.

Duterte mencerca para dokter yang mengemukakan kekhawatiran tentang situasi sistem kesehatan Filipina dan menantang mereka yang berani untuk mendeklarasikan sebuah revolusi. Saking marahnya, Duterte mempersilakan para dokter melakukan revolusi.

Bahkan, Duterte mengusulkan semua pasien Covid-19 di Filipina dibunuh agar tak lagi menularkan virus corona. “Kalian ingin revolusi? Kalau itu mau kalian, silakan, coba saja. Kami akan menghancurkan segalanya. Kami akan membunuh semua orang yang terinfeksi Covid-19,” ungkap Duterte, seperti dilansir Aljazeera. “Itukah yang kalian inginkan? Kalau iya, kita bisa mengakhiri wabah dengan cara itu,” sambungnya.

Tidak jelas kenapa Duterte langsung menyebut revolusi. Pasalnya, pernyataan dari para dokter tidak menyebutkan tentang upaya melawan pemerintah. Terlepas dari itu, Duterte menyampaikan bahwa akan memberlakukan kembali kebijakan lockdown yang lebih ketat selama dua minggu mulai Selasa (4/8).

Kebijakan itu setelah kasus penularan Covid-19 mengalami lonjakan. Hingga Senin (3/8), Filipina melaporkan 106.330 kasus positif Covid-19. Angka kematian mencapai 2.104 jiwa.

Duterte telah menyetujui Metro Manila dan provinsi terdekat seperti Laguna, Cavite, Rizal, dan Bulacan di bawah kebijakan karantina masyarakat modifikasi yang ditingkatkan atau MECQ sampai 18 Agustus.

Beberapa bisnis dan angkutan umum di Filipina akan ditutup. Izin kerja dan karantina  akan dilakukan karena pihak berwenang berupaya membatasi perpindahan.

Langkah Duterte dilakukan setelah 80 kelompok yang mewakili 80 ribu dokter dan satu juta perawat menyerukan kontrol yang lebih ketat. “Saya telah mendengar Anda. Jangan kehilangan harapan. Kami sadar Anda lelah,” kata Duterte dalam pidatonya.

Duterte juga menyetujui mempekerjakan 10 ribu profesional tenaga medis untuk menangani pasien Covid-19. Sebelumnya, pada pertengahan Maret 2020, Duterte telah memberlakukan salah satu penguncian terpanjang dan paling ketat di dunia di Manila dan provinsi lain untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Dia mulai mengurangi pembatasan pada Juni dalam upaya untuk menghidupkan kembali ekonomi domestik. Namun, justru penularan makin meningkat. (jpg/kri/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X