Sampah Semakin Menumpuk dan Menghiasi Trotoar setelah Lebaran

- Selasa, 4 Agustus 2020 | 12:02 WIB
KUMUH: Tumpukan sampah di ruas jalan utama di Kecamatan Sangatta Utara, membuat pemandangan buruk. LELA RATU SIMI/KP
KUMUH: Tumpukan sampah di ruas jalan utama di Kecamatan Sangatta Utara, membuat pemandangan buruk. LELA RATU SIMI/KP

Ketika banyak daerah diminta untuk menjaga kondisi lingkungan, masalah klasik di Kutai Timur belum bisa teratasi maksimal.

 

SANGATTA–Setelah Iduladha 1441 H, sampah yang kerap mengganggu aktivitas menambah kesan kumuh yang terjadi di Kutim. Terjadi penumpukan di banyak titik di kabupaten yang dikenal dengan nama Kota Tercinta, khususnya di Kecamatan Sangatta Utara.

Permasalahan itu menjadi langganan yang belum bisa diselesaikan maksimal. Beragam faktor membuat lingkungan menjadi semakin kumuh. Mulai alat angkut yang rusak, jumlahnya yang tak banyak, tidak mumpuni, hingga minimnya kesadaran masyarakat.

Hal itu menghiasi jalan utama. Dari pantauan Kaltim Post, setiap 10 meter trotoar di sepanjang Jalan Yos Sudarso, tumpukan sampah seperti menjadi hiasan. Terlebih, sampah-sampah itu menjadi keluhan warga. Beberapa dari mereka menyebut sampah tidak hanya setelah Lebaran, namun terjadi tiga hari sebelumnya. 

Seperti yang diungkapkan Hardiantoro, setiap kali berangkat kerja, ia merasa risih. Pasalnya, sampah yang menumpuk tidak diangkut petugas. "Setiap pagi kalau kerja malah hilang semangat, sudah berhari-hari menumpuk terus," ungkap pekerja tambang saat diwawancarai (3/8).

Sampah juga kerap menjadi pemicu aroma tak sedap, sehingga dirinya meminta pemerintah dapat lebih memerhatikan pembuangan. "Harusnya hal itu diperhatikan, kalau jadi penyakit kan malah nambah masalah," ujarnya. Kepala UPT Kebersihan Muh Muhafi menyampaikan, kejadian itu memang sudah terjadi beberapa hari. Pasalnya, armada yang tersedia kembali mengalami kerusakan. "Armada kami sudah tua, dan kami tetap mengangkat apabila armada sudah selesai diservis," ujarnya.

Namun, pihaknya mengaku tetap mengangkat sampah di seluruh kawasan meski dengan unit seadanya dengan waktu terlambat. "Meski agak telat, kami tetap berupaya memberi pelayanan. Ya walaupun kadang terkendala," terang dia. Menurutnya, kesadaran masyarakat akan membuang sampah di tempatnya dan tepat waktu juga masih jauh dari harapan. Hal itu juga disebutnya menjadi pemicu menumpuknya sampah.

"Sosialisasi jam pembuangan sampah belum diterapkan dengan baik," tandasnya. (*/la/dra/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X