Kebijakan Transfer Zhang, dari Eriksen hingga Obsesi Messi

- Selasa, 4 Agustus 2020 | 11:36 WIB
Steven Zhang dan legenda Inter Javier Zanetti
Steven Zhang dan legenda Inter Javier Zanetti

POIN yang selalu menyertai keluhan Antonio Conte di setiap klub asuhannya adalah ketidaksepahaman dalam aktivitas bursa transfer. Terutama perekrutan pemain. Tidak semua pemain yang datang atas kehendak Conte. Setelah di Juventus dan Chelsea, hal serupa terjadi di Inter Milan.

Ada campur tangan putra pemilik Inter Zhang Jindong sekaligus presiden Inter, Steven Zhang. Pembelian gelandang Christian Eriksen dari Tottenham Hotspur di bursa transfer musim dingin Januari lalu adalah contohnya.

Eriksen jelas tidak diinginkan Conte karena bakal sulit bagi bintang timnas Denmark itu beradaptasi dalam taktiknya di pertengahan musim. Benar saja, dari 22 pertandingan di semua ajang, Eriksen melalui separonya sebagai pemain pengganti. Meski, kontribusinya masih lumayan dengan mencetak 3 gol dan membukukan 3 assist.

Bulan lalu Conte menyindir kebijakan transfer Inter seharusnya berkaca pada transfer striker Romelu Lukaku. Kengototan Conte mendatangkan eks striker Chelsea dan Manchester United itu saat Juventus juga meminatinya berbuah hasil. Lukaku mencetak 29 gol dalam 47 laga yang sekaligus merupakan musim tertajam dalam karirnya. Melampaui 27 gol bersama United dua musim lalu.

Kebijakan transfer berseberangan antara Zhang dan Conte pun belum akan seragam dalam waktu dekat. Sebab, Zhang masih terobsesi mendatangkan superstar FC Barcelona Lionel Messi. Dia ingin meniru keberhasilan Presiden Juve Andrea Agnelli kala mendapatkan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid dua musim lalu.

Kengototan pria 29 tahun itu untuk La Pulga (Si Kutu) –julukan Messi– bukan sekadar kabar burung. Jelang giornata ke-37 saat Inter melawan Napoli (29/7), saluran media milik Suning yang bernama PPTV menayangkan promosi pertandingan berupa siluet Messi sedang selebrasi dengan latar belakang Katedral Milan.

Zhang ingin mendatangkan Messi dengan memanfaatkan kondisi Barca yang goyah saat ini setelah nirgelar di La Liga dan Copa del Rey musim ini. Pemain asal Argentina itu bisa meninggalkan Camp Nou jika Barca kembali gagal memenangi Liga Champions. Apalagi, kontrak Messi habis akhir musim depan dan belum ada perpanjangan.

Namun, sebagaimana dilansir Sport Bible, misi mendapatkan Messi dianggap sebagai mimpi karena harga klausul pelepasannya yang mencapai EUR 600 juta (Rp 10,3 triliun). Messi juga pernah mengungkapkan, jika dirinya harus pergi dari Barca, destinasi berikutnya adalah kembali memperkuat tim masa kecilnya di Argentina, Newell’s Old Boys.

’’Aku lebih percaya para pemainku karena totalitas mereka sudah teruji. Lebih mudah memindah Katedral Milan daripada mendatangkan Messi,’’ sentil Conte sebagaimana dilansir La Gazzetta dello Sport. (io/c17/dns)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X