AKSI percobaan perampokan oleh tiga oknum siswa SMA asal Tenggarong membuat geger. Terlebih lagi sejumlah orang terdekat mengenal para tersangka. Para guru menyebut tersangka anak yang baik dan jauh dari masalah.
Misalnya, tersangka Mi yang selama ini masuk peringkat sepuluh besar di kelasnya. Mi juga dianggap selalu menyimak tiap pelajaran dengan baik. Bahkan Mi duduk di baris bagian depan kelasnya.
Seorang guru yang menjadi sumber Kaltim Post juga menyebut, Mi orang mampu dalam hal ekonomi. Kebetulan, guru yang menjadi sumber Kaltim Post itu berteman di akun media sosial. “Saya kaget betul, anak itu dikenal pintar, baik dan gak pernah macam-macam. Makanya saya juga kaget,” ujarnya.
Rencananya pihak sekolah akan melakukan kunjungan kepada anak didiknya yang tersandung masalah hukum tersebut. “Kami bukan ingin mencari masalah, tapi sebagai orangtua keduanya, kami ingin memberi dukungan,” tambahnya.
Pembelajaran daring di sekolah juga masih terus berlanjut. Metode pembelajaran juga menyesuaikan dengan jadwal yang telah disosialisasikan. Bahkan pihak sekolah berencana menyiapkan kuota internet untuk siswa didiknya.
“Jadi, kami siapkan 2.400 GB akan dibagi ke siswa, dengan sumber dana bantuan operasional sekolah (BOS) dari realokasi dana Covid-19,” katanya. Hal ini sekaligus memastikan jika pembelajaran daring juga mendapat bantuan.
Sementara itu, kepala sekolah pelajar lainnya, turut menyayangkan aksi anak didiknya tersebut. Ia berharap hal tersebut menjadi pelajaran, agar para orangtua turut bekerja sama melakukan pengawasan pada anaknya saat di rumah. (qi/kri/k16)