Tembus Pasar Global dengan Konsistensi

- Senin, 3 Agustus 2020 | 13:32 WIB
DIBENTANGKAN: Penjaga stan pameran Indo Craft menunjukkan motif kain batik tulis di JCC Senayan.
DIBENTANGKAN: Penjaga stan pameran Indo Craft menunjukkan motif kain batik tulis di JCC Senayan.

SURABAYA– Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Jawa Timur (Jatim) tidak berhenti menyemangati para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk masuk pasar ekspor. Salah satu caranya, agresif menyosialisasikan strategi pemasaran kepada para pelaku UMKM. Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto menuturkan bahwa strategi utama untuk menembus pasar global adalah konsisten.

Khususnya konsisten dalam empat hal. Yakni, kualitas produk, kuantitas produk, harga, dan waktu. ”Mereka harus benarbenar konsisten dalam kualitas produksi. Ini sangat penting karena masih banyak pebisnis kecil yang kualitasnya belum stabil,” ujarnya dalam webinar akhir pekan lalu.

Yang tidak kalah penting, menurut Adik, adalah konsisten dalam hal kuantitas. Itu dilakukan agar tidak mengganggu kontrak yang telah disepakati dengan pembeli. Sebab, yang dihasilkan UMKM dalam sekali produksi belum tentu sama. Kadang banyak, kadang sedikit. Selain itu, mereka harus konsisten dalam harga dan waktu pengiriman. Hal tersebut berkaitan erat dengan kepercayaan konsumen. ”Itu semua harus dijaga demi nama baik produk UMKM Indonesia,” ungkapnya.

Adik juga menegaskan bahwa UMKM perlu memanfaatkan pemasaran daring dan lokapasar tingkat internasional dalam memasarkan produk. Kadin Jatim telah membentuk tim khusus untuk memberikan pelatihan digital kepada para pelaku UMKM. ”Kami juga mengimbau pelaku usaha kecil ataupun menengah untuk memanfaatkan kerja sama perdagangan antarnegara,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bea Cukai Kediri Suryana mengatakan bahwa tidak semua pelaku UMKM paham tentang pasar ekspor. Kini ada tiga klaster UMKM. Yakni, UMKM yang sudah melakukan ekspor tetapi belum memanfaatkan fasilitas fiskal, UMKM yang mempunyai potensi ekspor tetapi pemahaman tentang pasar luar negeri masih minim, dan UMKM yang telah melakukan ekspor dalam volume kecil. ”Ini PR kita bersama untuk membuat produk asli Indonesia memiliki daya saing yang tinggi di kancah global,” katanya.

Sementara itu, Perwakilan Diaspora Australia Rudolf Wirawan menyatakan siap memasarkan produk kopi dari Indonesia. Sebab, kopi tanah air mempunyai tiga ciri yang bisa diterima pasar luar negeri. Yaitu, keunikan rasa, kepercayaan konsumen, dan nilai jual. (car/c20/hep)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X