Melbourne Berlakukan Jam Malam, Vietnam Tes Masal, Inggris Rancang Kuntara

- Senin, 3 Agustus 2020 | 13:25 WIB
Petugas memindahkan warga di panti jompo ke rumah sakit di Melbourne. (AFP)
Petugas memindahkan warga di panti jompo ke rumah sakit di Melbourne. (AFP)

MELBOURNE– ’’Kita akan menghadapinya bersama-sama. Dan, melaluinya.’’ Dukungan itu terucap dari mulut Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison untuk Negara Bagian Victoria. Kemarin (2/8) Victoria mendeklarasikan status bencana. Sebab, kasus Covid-19 terus bertambah dan belum terkendali.

PM Victoria Daniel Andrews mengakui bahwa penularan virus korona jauh lebih cepat ketimbang upaya pencegahan yang dilakukan. Tidak mau ribuan warga yang lain tertular, dia pun menempuh kebijakan baru. Yakni, memberlakukan jam malam khusus wilayah di Melbourne. Ibu

Kota Victoria itu memang menjadi hot spot penularan sehingga sudah dikuntara. Penduduk dilarang keluar rumah mulai pukul 20.00 sampai 05.00 waktu setempat. Pengecualian hanya berlaku untuk mereka yang bekerja dan para petugas medis. Dari pagi hingga malam, warga hanya boleh keluar rumah satu kali. Baik untuk berbelanja maupun berolahraga. Itu pun hanya dalam radius maksimal 5 kilometer dari rumah.

Khusus untuk olahraga di luar rumah, warga hanya boleh melakukannya maksimal satu jam. Dalam satu rumah, yang boleh berbelanja hanya satu orang. Itu berlaku tiap hari. Seluruh sekolah di Victoria kembali tutup. Aktivitas belajarmengajar kembali diberlakukan secara daring. Tempat penitipan anak juga tutup. Kali ini polisi diberi kekuasaan lebih besar untuk mengamankan warga dan menegakkan semua aturan ketat Covid-19.

Seluruh kebijakan baru itu berlaku hingga enam pekan ke depan. Mulai Kamis (6/8), seluruh restoran, kafe, bar, dan tempat olahraga tidak boleh buka. Penduduk juga diperintahkan tinggal di rumah. Aturan lebih terperinci untuk wilayah luar Melbourne akan dipaparkan hari ini. ’’Kita harus membatasi jumlah pergerakan.

Dengan begitu, penularan virus juga terbatas,’’ ujar Andrews seperti dikutip BBC. Kemarin ada tambahan 671 kasus baru di Victoria dan 7 orang lainnya meninggal. Total ada 11.557 kasus dan 123 kematian di negara bagian tersebut. Sementara itu, di seluruh Australia jumlahnya sekitar 17 ribu kasus dan 200 kematian. Pencegahan ekstrem juga dilakukan pemerintah Vietnam. Mereka berencana melakukan tes Covid-19 pada 1,1 juta penduduk Kota Danang.

Saat ini kota tersebut menjadi pusat penularan virus SARS-CoV-2. Kemarin (2/8) di Danang ada dua penularan lokal dan dua dari luar. Tes besar-besaran juga dilakukan kota-kota lain pada penduduknya yang baru pulang dari Danang. Ho Chi Minh City, misalnya. Sebanyak 32 ribu penduduknya berkunjung ke Danang sebulan terakhir. Sebanyak 21 ribu di antaranya sudah dites Covid-19.

Di Inggris, PM Boris Johnson tengah mempertimbangkan rencana menguntara London dan sekitarnya. Tujuannya, menekan penularan. Dilansir The Sunday Telegraph, pengetatan sistem karantina bagi mereka yang datang ke Inggris lewat jalur udara juga bakal berlaku. (sha/c20/hep)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X