Sosok Miftahul Alifudin, Kerja Keras Merintis Dunia Kuliner

- Senin, 3 Agustus 2020 | 11:40 WIB
JAGA KUALITAS: Memiliki pengalaman berjualan kepiting, Ali jadi tahu kepiting kualitas kepiting yang baik. Tak sekadar besar cangkang, namun padat isi.
JAGA KUALITAS: Memiliki pengalaman berjualan kepiting, Ali jadi tahu kepiting kualitas kepiting yang baik. Tak sekadar besar cangkang, namun padat isi.

Belajar dari pengalaman. Itulah yang dilakukan Miftahul Alifudin dalam merintis dunia kuliner. Tidak ada dasar pendidikan dunia usaha, memasak pun autodidak. Dia punya prinsip, jangan pernah merasa aman.

 

PADA 2016 silam, Ali, sapaan karib Miftahul Alifudin memiliki usaha berjualan kepiting mentah di pasar. Ayahnya menjual ikan laut. Melihat mobil pick up yang hanya dipakai pagi hingga siang berjualan, membuatnya berpikir kenapa tidak lebih dimanfaatkan.

“Aku modifikasi lah, sistem bongkar pasang gitu model food truck. Aku coba jualan olahan kepiting, dibantu teman. Dulu di sekitar Gatsu (Jalan Gatot Subroto) jualannya. Sampai akhirnya ikut bazar makanan di GOR Segiri, jadi semakin dikenal,” ungkapnya saat ditemui di Citra Niaga, Samarinda.

Namun tak bertahan lama. Hanya berjalan 6 bulan. “Bapak sakit, jadi dijual mobilnya. Dan aku sempat kerja di perusahaan juga,” kata Ali. Hingga pada 2018, dengan mengumpulkan modal dia kembali membangun usaha serupa. Namun dengan brand berbeda, Kepiting Belenger.

Tidak melayani dine in atau makan di tempat. Sehingga dia lebih masif menawarkan usahanya lewat online. Beruntungnya, dia sadar bahwa media promosi adalah hal penting. Sehingga saat itu, ada kenalannya yang baru buka studio branding. Disebutkan jika Kepiting Belenger adalah projek pertama saat itu.

“Sebagai vendor. Jadi, minta buatkan logo, foto produk dan desain semenarik mungkin. Tapi sekarang dia sudah jadi bagian dari tim manajemen, baru beberapa bulan ini karena ternyata cocok juga komunikasi, sambil bantu di bagian marketing,” ungkap Ali.

Strategi promosi dimanfaatkan dengan baik. Konten di media sosial dibuat apik dan menarik. Seiring waktu, semakin banyak pengikut di laman Instagram, banyak bertanya lokasi jika ingin makan di tempat. “Jadi dari Mei 2018 buka, sekitar akhir tahun akhirnya kita punya warung di Jalan AW Sjahranie,” sebut pria kelahiran 1991 itu.

Tak hanya itu, konsep menyantap kepiting dihambur dengan alas daun pisang jadi ketertarikan sendiri. Meski sama-sama olahan kepiting dengan usaha sebelumnya, disebutkan Ali jika banyak perubahan rasa.

Dia menyebut jika seiring waktu masih bereksperimen hingga mendapat rasa yang cocok. Tidak ada background keahlian memasak, dia dapat semua dari ibu. Hobi memasak itu yang membawanya berani terjun ke bisnis kuliner.

“Jadi kecil aku suka ikut mamak ke dapur. Dan untuk bumbu dasar atau bumbu inti ini juga buat di rumah, jadi di sini tinggal campur saus dan bumbu lain,” paparnya saat ditemui di outlet-nya, kawasan Citra Niaga.

Manajemen, pola kerja, hingga promosi masih terus dia pelajari. Diakui juga sebagai problem internal, bagaimana mempertahankan agar usaha terus berjalan. Ali tak berdiam diri, beberapa kawannya ada yang menggeluti dunia usaha. Sehingga dia sering sharing dan bertukar cerita. Mencari tahu dan banyak bertanya.

Foto produk bagus sebagai media promosi, membuat Ali harus menjaga ekspektasi itu. Meski terkadang ada saja komentar jika ekspektasi warung makan tak sesuai dengan foto di Instagram. “Karena memang aku sebut masih warung. Banyak yang mengira tempatnya luas dan besar. Tapi yang pasti aku jaga adalah rasa dan kualitas itu,” sebut dia. Sebab itu, tanggung jawab produk penuh ada di tangannya.

Termasuk menjaga kualitas bahan baku. Berbekal pengalaman sebagai penjual kepiting sejak 2016, membuatnya paham. Bahan lain seperti jagung juga dia jaga betul kesegarannya. “Kalau sehari enggak habis, ya kita buang jagungnya,” kata dia.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB
X