SAMARINDA–Setelah menunaikan salat Iduladha, Jumat (31/7), sekitar pukul 10.30 Wita, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Samarinda Zaini Naim mendapat musibah. Melintas di Jalan Otto Iskandardinata menuju kawasan Sambutan, batu sebesar kepalan orang dewasa mendarat di kaca mobil depan bagian kiri.
Lemparan batu terjadi setelah melintas di Gunung Manggah. Zaini yang tepat duduk di balik pintu kiri dibuat kaget. "Kaki saya langsung lemas. Kaget," ungkapnya. Dia sengaja tidak berkendara lantaran masih trauma lantaran kecelakaan yang pernah dialami. "Yang ngemudikan Firdaus, anak saya," terangnya. Masuk hingga ke bagian dalam mobil. Beruntung batu tidak sampai mengenai tokoh agama di Kota Tepian itu.
Setelah lemparan batu, anaknya dan warga sekitar berusaha menangkap pelaku. Namun, si pelempar rupanya lebih gesit. Menjauh meninggalkan kerumunan massa yang mengejar. "Kata warga sekitar pelempar itu preman. Jadi, habis melempar dia lompat ke jurang di sekitar lokasi itu," terangnya.
Diperkirakan, pelempar batu diketahui berada sekitar 10 meter dari bibir jalan sebelum melakukan aksinya. Setelah kejadian, Zaini bersama keluarga langsung menyambangi Polsek Samarinda Kota.
Kapolsek Samarinda Kota AKP M Aldy Harjasatya mengatakan, petugas langsung menyambangi lokasi pelemparan setelah mendapat laporan. Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui identitas pelaku. Polisi mendapatkan keterangan tiga saksi. Yakni, Firdaus, penjual buah, dan penjual masker yang berada di sekitar lokasi kejadian. "Saksi melihat ada seorang perempuan yang berjalan kaki saat itu. Setelah buang sampah dia ambil batu dan melempar batu," ungkap Aldy.
Namun, soal adanya isu teror ke tokoh agama ditepis Aldy. Perwira berpangkat balok tiga itu menjelaskan, pelaku merupakan wadam yang akrab disapa Susan oleh warga sekitar. Transpuan itu juga diketahui kerap melintas di kawasan tersebut. Sebenarnya bukan hanya mobil Zaini yang pernah dilempar batu oleh wadam tersebut. Dua pengguna jalan lainnya pernah jadi korban.
Sebelumnya, lemparan batu juga tertuju ke pengendara motor. Terakhir, setelah tokoh agama yang menjadi korban, ada juga mobil Toyota Alphard jadi korban pelemparan. Alat bukti pecahan kaca dan batu yang digunakan pelaku kini disita petugas. Namun, untuk proses lanjutnya, Aldy akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dissos) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Hal itu tak lepas dari keterangan saksi yang dikenal mengalami gangguan kejiwaan. (*/dad/dra/k8)