Longsor Parah, Eks Jalur Hauling Batu Bara Disebut-sebut Faktor Penambah

- Sabtu, 1 Agustus 2020 | 12:49 WIB
BERTAMBAH: Longsor di Jalan Pattimura, Samarinda Seberang, belum selesai ditangani, kini titiknya kembali bertambah. Titik longsor masih di sisi jalan dari arah Palaran menuju Samarinda Kota, jaraknya sekitar 50 meter dari longsoran sebelumnya.
BERTAMBAH: Longsor di Jalan Pattimura, Samarinda Seberang, belum selesai ditangani, kini titiknya kembali bertambah. Titik longsor masih di sisi jalan dari arah Palaran menuju Samarinda Kota, jaraknya sekitar 50 meter dari longsoran sebelumnya.

Jalur selebar sekitar 5,5 meter yang mengarah Palaran, belakangan digunakan untuk dua lajur. Jika tak tertutup material tanah longsor, jalur ke Samarinda Seberang sebenarnya memiliki akses sendiri. Parahnya, titik longsor bertambah.

 

SAMARINDA–Belum selesai pembersihan longsor di Jalan Pattimura, RT 17, Samarinda Seberang, longsor kembali terjadi. Titik longsor masih di sisi jalan arah Palaran menuju Samarinda kota. Tak jauh dari longsor sebelumnya yang terjadi pada Jumat (24/7), hanya sekitar 50 meter, Kamis (30/7), kembali menutup akses lalu lintas.

Suara gemuruh dibarengi tanah yang turun dari perbukitan terjadi sekitar pukul 21.00 Wita. Sebelum tanah merambah ke badan jalan, tiang listrik miring karena terdorong tanah. Namun, kini telah ditangani PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero.

"Saya lagi jaga alat, jalan masih dibuka saat itu tapi untung enggak ada yang kena," kata Rendy, relawan yang sedang menjaga alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kaltim.

Material tanah bercampur batu disertai pepohonan merambah ke tengah badan jalan. Walhasil, jalan penghubung Palaran-Samarinda Seberang itu tak bisa dilalui. Jalan ditutup sekitar satu kilo sebelum titik longsor, tepatnya dari simpang Jembatan Mahkota II, sisi Palaran.

Titik longsor yang bertambah menjadi pekerjaan rumah baru bagi organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Bahkan, titik longsor awal masih terus mengalami pergerakan. Median jalan ikut rusak akibat dorongan material longsor.

Lurah Mangkupalas Muhammad Noor menerangkan, pihaknya kembali berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Samarinda Seberang, PUPR Kaltim dan BPBD Samarinda. Meski telah disediakan dua alat berat, Noor kembali meminta penambahan. "Longsor baru sudah dikoordinasikan, selain alat kami minta personel ditambah," kata Noor saat ditemui di lokasi longsor, (31/7).

Memang, lanjut Noor, jika dilihat dari kontur tanah daerah tersebut, bisa dikatakan rawan longsor. Untuk itu, pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar melakukan analisis lingkungan di kawasan tersebut.

Dia sempat menyinggung aktivitas di kawasan tersebut. Jalur hauling emas hitam yang terakhir beraktivitas sekitar 2010 turut menjadi penyebabnya. "Saya memang masih baru. Tapi kalau saya pikir ini ada dampaknya. Lingkungan itu kan enggak langsung dirasakan. Bisa lama," pungkasnya.

Sebelumnya, Sekretaris BPBD Samarinda Hendra AH menuturkan, jajarannya telah melakukan pengecekan. Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim juga telah dilakukan. "Kami sudah ngecek, jalan itu kan statusnya milik provinsi. Sudah koordinasi dengan PUPR Kaltim," kata Hendra. Penanganan bisa dilakukan jika dalam peristiwa tersebut terdapat korban yang harus mendapatkan evakuasi. Jika tidak pihak terkait harus melakukan koordinasi untuk penanganan. (*/dad/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X