Mobil PCR Rp 3 Miliar Didatangkan

- Sabtu, 1 Agustus 2020 | 12:48 WIB
BISA LEBIH CEPAT: Petugas Diskes Samarinda melakukan swab test akan lebih mudah dan cepat dengan adanya mobil PCR yang datang dalam waktu dekat.
BISA LEBIH CEPAT: Petugas Diskes Samarinda melakukan swab test akan lebih mudah dan cepat dengan adanya mobil PCR yang datang dalam waktu dekat.

SAMARINDA–Lonjakan pasien terkonfirmasi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Tepian menjadikan Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda yang bagian dari tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Samarinda harus bergerak cepat.

Upaya memutus penyebaran Covid-19, Diskes Samarinda mendatangkan mobil polymerase chain reaction (PCR) seharga Rp 3 miliar. Minibus yang dimodifikasi, di dalamnya terpasang dua mesin PCR berkapasitas masing-masing delapan spesimen. Rencananya, mobil tersebut bekerja untuk mempercepat pemeriksaan terutama bagi keluarga pasien terkonfirmasi, dan bagi pasien gawat darurat di rumah sakit yang memerlukan hasil swab test.

Plt Kepala Dinas Kesehatan dr Ismed Kusasih menerangkan, Pemkot Samarinda komitmen memutus rantai Covid-19. Caranya melakukan penelusuran terhadap keluarga yang terpapar pasien terkonfirmasi positif. Keberadaan mobil PCR diharapkan bisa mempercepat hasil tes. Pasalnya, hasil swab bisa diketahui 45–60 menit. "Tentu bisa mempercepat proses penelusuran. Alat itu akan dipakai untuk mendukung beberapa rumah sakit yang menangani pasien dengan gejala mirip Covid-19," ucapnya.

Perbedaan dengan alat yang ada di laboratorium yakni waktu yang singkat meski kuantitasnya tidak banyak. Jika pada alat biasa jumlah spesimen yang diperiksa mencapai 95 unit, dengan jangka waktu lebih 6 jam. Sedangkan di mobil akan ada dua alat masing-masing memeriksa delapan spesimen, total 16. "Alat ini unggul pada waktu dan mobilitas, karena bisa ditempatkan di mana saja," ucapnya.

Mobil tersebut saat ini dalam pengiriman, akan tiba di Balikpapan Senin (3/8) mendatang. Sedangkan untuk jangka panjang, alat ini juga bisa difungsikan untuk periksa penyakit lain, semisal HIV-AIDS. Soal harga reagent tergolong murah, sekitar Rp 400 ribu per unit, sedangkan mesin PCR biasa harga reagent mencapai Rp 600 ribu. "Terpenting kami di tim mencari sebanyak-banyaknya pasien terkonfirmasi. Sehingga segera ditangani. Baik karantina mandiri yang terpantau atau menjalani perawatan di rumah sakit karantina," tutupnya. (dns/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X