Sudah dicanangkan jauh-jauh hari perihal ketahanan pangan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) belum bisa memenuhi stok pangan warga lokal. Bahkan masih harus didatangkan dari luar Bumi Etam, seperti Surabaya dan Sulawesi.
SANGATTA–Kebutuhan pangan sebelum Iduladha cukup membeludak. Hal itu menjadi peringatan serius bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim. Dikhawatirkan menjadi pemicu kelangkaan setelah Lebaran.
Disperindag mengambil langkah cepat, melakukan pemantauan di sejumlah toko modern. Stok kebutuhan pangan masih stabil. Pemantauan dilakukan sehari sebelum salat Id dan dilanjutkan setelah Iduladha.
Kepala Disperindag Kutim Zaini didampingi Kasi TNPK Asfianwijaya dan Kasi Perdagangan Dalam Negeri Dony Evriady menyebut, peninjauan itu harus dilakukan. Pasalnya, daya beli masyarakat masih meningkat. "Jangan sampai ada kelangkaan, makanya pemantauan dilakukan bersama kasi TNPK dan kasi perdagangan dalam negeri," ungkap Zaini. Pihaknya memprioritaskan stok bahan pokok tetap terjaga, seperti beras, gula, minyak hingga bumbu masak. Sebab, komoditas itu sangat diincar konsumen yang notabene ibu rumah tangga (IRT). "Kondisi stok sebelum dan setelah Lebaran insyaallah terjaga," tambahnya.
Stok barang yang ada, lanjut Zaini, bisa bertahan sampai dua bulan ke depan. Malah menurut dia, stok gula dan beras aman sampai empat bulan ke depan. "Enggak perlu khawatir kalau itu (beras dan gula)," jelasnya.
Asfianwijaya menuturkan, beberapa pasar dan toko modern telah dicek. Dia berkomunikasi dengan pemilik toko dan dipastikan bisa memenuhi kebutuhan konsumen. "Kalau kondisi bahan pangan menipis dapat memengaruhi harga. Alhamdulillah, sejauh ini aman aja," ucapnya. Di tempat yang sama, Dony Evriady menyebut, barang yang masuk ke Kutim cukup banyak. Mayoritas didatangkan dari luar kota. Sebab, jika berharap pemasok lokal, Kutim belum mumpuni. "Rata-rata barang dari Samarinda, Sulawesi, dan Surabaya. Kami belum ada lokal, seperti ayam yang binaan di Sangatta tidak mencukupi untuk Kutim, harus dari luar," terangnya.
Ia menuturkan, pemenuhan bahan pangan masih sangat bergantung dari luar daerah. (*/la/dra/k16)