Kasta Kedua Minim Perhatian

- Sabtu, 1 Agustus 2020 | 12:31 WIB
TUNGGU REDA: Gede Widiade pesimistis kompetisi Liga 2 dapat kembali dilanjutkan Oktober mendatang. ANGGI
TUNGGU REDA: Gede Widiade pesimistis kompetisi Liga 2 dapat kembali dilanjutkan Oktober mendatang. ANGGI

Nada pesimistis soal kelanjutan kompetisi dilontarkan Ketua Umum Persiba Gede Widiade. Hal itu disampaikannya dalam program KaPe Talk garapan Kaltim Post, Rabu (29/7) malam.

 

BALIKPAPAN - Gede menilai, hingga saat ini federasi dan operator tampak tak serius melanjutkan kompetisi, khususnya Liga 2. Komunikasi dengan klub, kata dia, hingga saat ini belum pernah dilakukan.

Manager meeting tidak pernah dan regulasi sampai sekarang belum jelas. Apalagi jadwal juga belum ada. Padahal dari awal sudah memastikan Oktober lanjut,” kata Gede.

Tak cuma persoalan regulasi dan jadwal, pengusaha asal Surabaya ini juga merasa waswas dengan tren penyebaran Covid-19 yang masih terus bertambah.

Opsi paling realistis, lanjut Gede, adalah mengamati situasi yang berkembang sebelum mengambil keputusan melanjutkan kompetisi. “Kalau saya memang lebih cenderung dihentikan. Kalau nanti sampai akhir tahun kondisi reda, bisa saja dibuat turnamen sebagai gantinya,” ungkap dia.

Gede memang cukup konsen dengan kesehatan pemain dan ofisial. Sebab, mayoritas pemain Persiba memang berasal dari luar daerah. Mengumpulkan pemain-pemain tersebut, selain butuh duit tak sedikit juga rentan terpapar Covid-19 saat di perjalanan.

Di sisi lain, Gede juga kembali menyoroti perlakuan berbeda yang diterima oleh kontestan Liga 2. Selama ini Liga 2 dianggap tak punya daya tarik. Padahal, jika dikelola dengan baik, kasta kedua ini tetap punya magnet. “Sebenarnya ada saja yang mau jadi sponsor Liga 2, tapi karena mainnya kita selalu hari kerja ya susah. Siapa mau menonton Senin jam 4 sore,” katanya.

Pengelolaan, kata dia, dapat dimulai dengan membuat operator khusus yang menaungi Liga 2. Sebab, PT LIB yang selama ini jadi operator kompetisi tak punya hubungan hukum dengan kontestan Liga 2. “Makanya selama ini klub Liga 2 kan memang tak punya power untuk menentukan nasibnya,” jelas dia.

Hanya, niatan untuk membentuk operator khusus Liga 2 tampaknya bakal menemui jalan terjal. Khususnya dari kontestan Liga 2. Yang sebagian besar masih belum dikelola secara modern, atau minimal moderat. “Hanya sebagian kecil yang saya lihat sudah mengarah ke modern. Seperti PS Hizbul Wathan yang owner-nya bisa diajak membahas hal seperti ini,” ungkap Gede.

Ketua Balistik Endrik Jatmiko yang bergabung dalam diskusi menyebut, selama ini suporter tak terlalu mempermasalahkan jika kompetisi dihentikan. Sebab, dia sadar pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. “Kalau rindu, ya tentu saja rindu dengan kompetisi. Namun, saat ini kesehatan itu yang paling penting,” ungkap laki-laki yang kerap disapa Dalbo ini.

 Pun jika dilanjutkan tanpa penonton, Dalbo mengaku Balistik sepenuhnya akan ikut protokol yang sudah disusun. Balistik, kata dia, sudah sepakat tak akan menggelar acara nonton bareng maupun agenda lain yang sifatnya mengumpulkan massa.

 “Dukungan tentu akan terus diberikan bagi Persiba meski tak menyaksikan langsung,” kata dia. (hul/abi/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB

Bukti Gaharnya Performa Aprilia

Senin, 15 April 2024 | 14:45 WIB
X