PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) tak kunjung memberi kejelasan tentang nasib kelanjutan Liga 2 2020. Meski sudah ada pernyataan resmi kompetisi kembali bergulir pada Oktober, sejumlah klub kontestan memilih tak buru-buru bersiap. Termasuk di antaranya klub kebanggaan publik Kota Beriman, Persiba Balikpapan.
SAAT ini PSMS Medan yang ada di wilayah barat menjadi satu-satunya tim yang sudah memanaskan mesin. Bahkan Manajemen Laskar Ayam Kinantan sudah mendatangkan Ferdinand Sinaga dan Paolo Sitanggang dengan status pinjaman. Padahal, regulasi soal peminjaman atau transfer pemain hingga kini belum final.
Ketidakjelasan jadwal dan regulasi ini disesalkan sekretaris Persiba Rahmad Sumanjaya. Apalagi, sejatinya SK soal kelanjutan kompetisi sudah diteken sejak 27 Juni lalu. Rahmad menilai, PSSI mestinya punya ketegasan untuk memastikan jadwal kompetisi. Sebab, kontestan tak akan menggelar persiapan tanpa ada kejelasan jadwal, format, dan regulasi.
“Jika jadwal dirilis mendekati kick off, ‘kan nanti satu klub itu saja yang siap. Yang lain, ya sekadar ikut saja,” ungkap Rahmad. Meski demikian, dia juga mengaku enggan menekan PSSI. Sebab, sebagai induk sepak bola, persoalan seperti ini sejatinya sudah bisa diselesaikan. “Intinya ‘kan di PSSI, mereka yang berhak memutuskan. Kalau klub ini mau bicara juga percuma,” keluhnya.
Nasib kompetisi Liga 2 memang bak anak bawang. Ketiadaan operator mandiri yang menaungi membuat kompetisi kasta kedua ini nasibnya kerap terabaikan. Kondisi ini membuat sejumlah pemilik klub, termasuk Persiba, menyuarakan perlunya pembentukan operator khusus yang mengelola Liga 2. (hul/ndy/k16)