PRESIDEN UFC Dana White mengatakan, juara dunia kelas ringan Khabib Nurmagomedov bisa saja bertarung melawan salah satu legenda terbesar UFC Georges St-Pierre.
Baik Khabib dan St-Pierre, kata White, memang menunjukkan minat untuk bersua di oktagon. Namun, untuk saat ini, UFC menutup ide itu. Setidaknya menunda. Kalaupun Khabib kembali bertarung, dia akan menghadapi juara kelas ringan interim, Justin Gaethje.
Jika Khabib bisa mengalahkan Gaethje, rekor kemenangannya menjadi 29 kali tanpa terkalahkan. Banyak spekulasi berkembang, andai Khabib menang dalam 30 pertarungan beruntut, pertarungan finalnya sudah sangat dekat. Atau bisa jadi, laga ke-30 itu akan menjadi laga terakhirnya di UFC.
Akan tetapi, White tidak yakin rencana apa yang bakal dia wujudkan untuk menggelar pertarungan terakhir Khabib di UFC nantinya. “Saya tidak tahu. Yang jelas, dia akan menghadapi Gaethje. Ini adalah kesepakatan. Saya tidak tahu siapa lawan terakhir Khabib saat dia meraih kemenangan ketiga puluh. Saya tidak tahu, mungkin saja Conor McGregor,” ujar White sebagaimana dilansir ESPN.
“Saya tahu McGregor selalu ingin melakukan pertandingan jilid dua dengan Khabib, tapi itu sulit. Namun, yang jelas, Khabib versus Gaethje itu hal yang nyata dan bakal terjadi,” imbuh White. Menurut White, St-Pierre bisa saja menjadi lawan terakhir Khabib. Dan itu adalah laga sempurna untuk menutup karier gemilang petarung asal Dagestan, Rusia itu.
“Nama Khabib sudah besar untuk perusahaan (UFC), dia sudah besar untuk olahraga. Dan saya sangat suka Khabib Nurmagomedov. Dan saya akan melakukan apapun yang dikatakan Khabib,” ujar White.
Jika Khabib dan Georges St-Pierre akhirnya bertarung, itu akan menjadi peristiwa sangat luar biasa. Dan ini jelas menjadi salah satu perkelahian terbesar dalam sejarah UFC. Tidak peduli siapa yang menang, laga itu pasti akan menyedot perhatian sangat besar. Bagi petarung, kemenangan akan semakin menegaskan status mereka sebagai salah seorang legenda terhebat UFC. (jpc/ndy/k16)
