JAKARTA– Kerja keras PT LIB untuk memastikan Jogjakarta bisa jadi ”tuan rumah” bagi enam klub Liga 1 berbuah manis. Setelah mengantongi izin dari Kapolda DIJ, (29/7) LIB akhirnya mendapat restu yang sama dari jajaran Pemprov DIJ.
Kepastian itu disampaikan Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita kepada Jawa Pos. Dia dan Direktur Operasional LIB Sudjarno berkunjung ke kantor gubernur. Keduanya ditemui langsung oleh Sekda Pemprov DIJ Kadarmanta Baskara Aji yang didampingi Kadispora DIJ Tri Widiatmoko serta koordinator pengelola Stadion Mandala Krida Eko Heru.
Lukita mengatakan, pihaknya menjelaskan semua hal soal Liga 1. Baik itu rencana, teknis, maupun persiapan yang harus dilakukan. ”Di dalamnya termasuk ada beberapa klub yang menjadikan Jogjakarta sebagai tuan rumah,” ucapnya.
Bagi Lukita, pemaparan secara gamblang soal Liga 1 itu wajib diketahui Pemprov DIJ. Harapannya, ada saling keterbukaan agar Liga 1 nanti bisa berjalan dengan baik di Jogjakarta. ”Semua demi sepak bola nasional secara keseluruhan,” tuturnya.
Hal senada dikatakan Sudjarno. Selain menjelaskan detail soal kompetisi, pihaknya memaparkan protokol kesehatan. ”Selain tanpa penonton, kami menginformasikan ke Bapak Sekda bahwa protokol kesehatan akan dijalankan dengan ketat dan disiplin. Misalnya, tiap 14 hari pemain dan pelatih harus menjalani tes swab,” jelasnya.
Dengan restu tersebut, apakah LIB sudah bisa dikatakan ”aman” soal perizinan kompetisi? Lukita membenarkan hal tersebut. Itu juga menjadi jaminan bagi klub peserta, khususnya yang ber-home base di Jogjakarta seperti Bali United, PSM Makassar, Persiraja Banda Aceh, Borneo FC, PSS Sleman, dan Persija Jakarta. Bahwa pertandingan yang akan digelar mendapat dukungan dari Kapolda dan Pemprov DIJ. ”Alhamdulillah, semuanya lancar,” ucapnya.
Tapi, LIB tak lantas akan lepas tangan setelah mendapat izin. Lukita menambahkan, nanti tetap ada beberapa pertemuan lagi. Baik dengan polda ataupun jajaran pemprov. ”Tentu akan ada diskusi lanjutan, misalnya terkait jadwal pertandingan. Prinsipnya, Liga 1 sudah pasti akan dilaksanakan di Jogjakarta,” tegasnya.
Sekdaprov Kadarmanta Baskara Aji tidak menampik bahwa pihaknya memang memberi restu. Hal tersebut tidak terlepas dari jaminan LIB yang akan melaksanakan pertandingan dengan protokol ketat. ”Kami tidak berkeberatan untuk dilaksanakan pertandingan di dua stadion di Jogjakarta. Bapak Gubernur juga menyampaikan pesan bahwa pada prinsipnya tidak ada persoalan tentang hal tersebut sepanjang mematuhi pelaksanaan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Namun, Kadarmanta juga meminta LIB terus melakukan koordinasi. Terutama dengan pihak keamanan dan dinas kesehatan. Sebab, masih perlu ada rencana bagaimana membuat suasana di luar stadion ketika pertandingan benar-benar steril dari penonton ataupun kerumunan.
”Tidak perlu ada promosi untuk mengajak penonton datang ke stadion. Lalu pada pelaksanaan lain juga harus bekerja sama dengan pihak dinas kesehatan. Siapa yang akan bertanggung jawab soal tes kesehatan dan rumah sakit rujukan harus jelas. Karena itu, mari kita jaga bersama-sama hajatan ini,” tuturnya. (rid/c9/bas)