Pengerukan Terbentur Pembongkaran

- Rabu, 29 Juli 2020 | 12:11 WIB
LEWAT BAWAH: Ekskavator amfibi melintasi bawah Jembatan Tempurung, belakang Pasar Segiri, daerah yang juga bakal dibongkar dalam program revitalisasi SKM.
LEWAT BAWAH: Ekskavator amfibi melintasi bawah Jembatan Tempurung, belakang Pasar Segiri, daerah yang juga bakal dibongkar dalam program revitalisasi SKM.

Selain penyelesaian dampak sosial oleh tim terpadu yang dipimpin Pemkot Samarinda. Serta peningkatan kapasitas tampung di hulu atau Waduk Benanga oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III. Pemprov Kaltim juga ambil bagian dalam menganggarkan pengerukan badan sungai yang dieksekusi TNI.

 

SAMARINDA–Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR PERA) Kaltim Taufik Fauzi menerangkan, pekerjaan fisik dalam normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) pihaknya juga ikut terlibat. Melakukan pengerukan sedimentasi sehingga memperlancar aliran sungai, yang dikerjakan bersama TNI lewat program Karya Bakti.

"Tahun ini dianggarkan Rp 9 miliar, progres di lapangan sudah mencapai 30-40 persen," ucapnya beberapa waktu lalu.

Taufik menyebut, terus memantau perkembangan kawasan tersebut mengingat di APBD Perubahan diajukan lagi penambahan anggaran sekitar Rp 4 Miliar. Hal itu merupakan bentuk komitmen Pemprov Kaltim dalam upaya penyelesaian banjir di Kota Tepian. "Kami masih menanti penyelesaian dampak sosial di sana, mengingat saat ini pekerjaan pengerukan akan bergerak ke sana. Soal itu kami menyerahkan sepenuhnya ke Pemkot. Semoga bisa segera ditangani agar pekerjaan pengerukan bisa berjalan lancar tanpa hambatan," terangnya.

Kondisi di lapangan berdasarkan informasi Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Samarinda, baru 102 bangunan yang setuju dibongkar dari total 210 yang layak menerima dana kerahiman atas pembongkaran tersebut. Sementara total yang sudah membongkar dan melaporkan ke tim terpadu baru 93 bangunan. Senin lalu, tim terpadu mendatangi 96 pemilik bangunan untuk memberikan surat edaran pembongkaran paksa yang akan dijadwalkan 5 Agustus mendatang.

Kemarin (28/7), dua ekskavator amfibi milik Dinas PUPR PERA Kaltim yang baru melintasi bawah Jembatan Tempurung di belakang RT 28, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu. Tepatnya belakang Kompleks Pasar Segiri. Rekayasa teknik dilakukan untuk mengangkat jembatan sekitar satu meter, agar alat berat bisa melintas di kolong jembatan. Pekerjaan tersebut dilakukan hanya dalam tempo sehari. Pekan depan, rencananya pengerukan akan dilanjutkan. (dns/dra)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X