TKA Tiongkok Kembali Garap Proyek KCJB

- Selasa, 28 Juli 2020 | 13:00 WIB
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah saat meninjau proyek pembangunan terowongan bawah tanah KCJB, di Km3 Jakarta-Cikarang, Senin (27/7) (Kemnaker)
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah saat meninjau proyek pembangunan terowongan bawah tanah KCJB, di Km3 Jakarta-Cikarang, Senin (27/7) (Kemnaker)

JAKARTA– Setelah sempat terhenti, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) kembali dikebut. Tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok pun sudah terlibat lagi dalam pengerjaannya. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah pastikan mereka sesuai ketentuan.

Hal tersebut dipastikan oleh Ida ketika meninjau proyek pembangunan terowongan bawah tanah KCJB, di Km3 Jakarta-Cikarang, kemarin (27/7). Ia mengatakan, sengaja datang untuk memastikan penggunaan TKA ini sesuai dengan izin Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) yang diajukan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau tidak. Pasalnya, dari total 12 ribu pekerja ada sekitar 2 ribu TKA yang didatangkan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) KCJB ini. Sementara, sisanya merupakan pekerja lokal.

Dari hasil inspeksi tersebut, kata dia, TKA asal Tiongkok yang dipekerjakan sudah sesuai dengan ketentuan, baik jabatan maupun keahliannya. Begitu juga dengan rasio yang ditetapkan, 1:5. ”Hanya pekerja asing dengan keahlian khusus yang dipekerjakan dalam proyek pembangunan KCJB ini,” ungkapnya.

Selain memastikan tak adanya pelanggaran izin TKA, Ida juga memastikan adanya transfer of knowledge atau alih pengetahuan mengenai teknologi yang digunakan di proyek. Sebab, kedatangan mereka memang disyaratkan hanya untuk alih pengetahuan selama di Indonesia. Itu pun, dibatasi hanya enam bulan.

”Menurut laporan dari Pak Dirut (KCIC), transfer of knowledge ini nanti tidak hanya diberikan kepada tenaga kerja kita. Tetapi juga membuka kesempatan untuk perguruan tinggi,” papar Politisi PKB tersebut. Saat ini, imbuh dia, sedang diupayakan jalinan kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk memastikan proses alih pengetahuan berjalan secara baik.

Ditegaskannya, proyek KCJB merupakan proyek kereta cepat yang pertama dikerjakan di Indonesia. Untuk itu, pihaknya juga ingin memastikan pembangunan proyek yang ditargetkan selesai tahun 2022 ini benar-benar memperhatikan norma keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Menurutnya, hal ini sangat penting untuk dijalankan dengan baik, karena ini menggunakan teknologi tingkat tinggi dan alat-alat berat. ”Keselamatan kerja itu nomor satu, termasuk bagaimana protokol kesehatan terhadap Corona,” katanya.

Sementara itu, Dirut PT KCI Chandra Dwiputra, mengungkapkan pihaknya terus melakukan pengerjaan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung ini agar dapat selesai tepat waktu. Ia optimis bisa rampung sesuai target pada 2022. ”Target kita 2022 harus sudah operasi, kalau kelamaan sebagai investor biaya kita investasi semakin mahal,” pungkasnya. (mia)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X