Kasus Positif Covid-19 Tembus 100 Ribu, Area Perkantoran Jadi Klaster Penularan Baru

- Selasa, 28 Juli 2020 | 12:38 WIB
ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA– Hampir lima bulan berlalu sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan pasien positif korona pertama pada 2 Maret. Kemarin jumlah kasus positif sudah menembus angka psikologis 100 ribu. Tepatnya 100.303.

Jawa Timur masih menjadi provinsi dengan kasus positif terbanyak. Meski pertumbuhan kasus harian di Jakarta lebih tinggi dari Jatim selama dua minggu terakhir, secara kumulatif Jatim tetap menduduki peringkat pertama.

Di level kota dan kabupaten, Surabaya juga tetap menjadi daerah dengan kasus kematian tertinggi, yakni 803 orang. Surabaya juga menjadi kota dengan laju insidensi tertinggi, yakni 27,22 per 100 ribu penduduk. Kota Semarang menyusul dengan jumlah kematian yang jauh lebih kecil, yakni 289 kematian.

”Hari ini bangsa Indonesia mencapai angka yang secara psikologis cukup berarti, yaitu 100 ribu, dan ini mengingatkan semua pihak bahwa Indonesia masih dalam keadaan krisis. Untuk itu, kita perlu waspada,” jelas Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

Menurut data worldometers, Indonesia menduduki peringkat ke-24 dari 215 negara yang warganya paling banyak terpapar Covid-19. Namun, berdasar total kasus per 1 juta populasi, Indonesia menempati ranking global ke-142. Khusus di Asia, Indonesia berada di urutan ke-28 dari 49 negara. ”Kondisi ini tidak serta-merta mengatakan Indonesia aman. Kita tidak boleh lengah dalam menghadapi Covid-19 ini,” ujar Wiku.

Total ada 53 kabupaten/kota di 15 provinsi yang masuk kategori zona merah. Pertumbuhan kasus positif itu ditengarai berasal dari perkumpulan manusia di tempat-tempat seperti pasar tradisional dan tempat pelelangan ikan (TPI), pesantren, transmisi lokal, rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain, acara seminar, pusat perbelanjaan, tempat ibadah, serta perkantoran.

”Mohon kerja sama dari satgas di daerah agar operator dari para penyelenggara fasilitas ini betul-betul dimonitor dan dievaluasi. Andaikata terjadi penambahan kasus, berarti ada yang tidak sempurna dalam pelaksanaannya,” tegas Wiku.

Sementara itu, untuk kasus kematian pasien, data terbaru menyatakan, ada penambahan 57 kasus, dengan kumulatif mencapai 4.838 kasus. Dari jumlah itu, persentasenya 4,8 persen dari total kasus terkonfirmasi. Kasus kematian terbanyak berada di Jawa Timur dengan 19 kasus, Jawa Tengah 10 kasus, dan DKI Jakarta 10 kasus.

Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa penanganan Covid-19 tidak boleh kendur. Suasana krisis harus tetap diterapkan untuk memacu kinerja. Tentunya tanpa meninggalkan upaya pemulihan ekonomi. ’’Penanganan kesehatan menjadi prioritas,’’ ujarnya dalam rapat kabinet terbatas virtual bersama Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional kemarin (27/7).

Presiden kembali mengingatkan bahwa penanganan Covid-19 di delapan provinsi menjadi prioritas. Yakni, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Kalsel, Sulsel, dan Papua. ’’Karena delapan provinsi ini berkontribusi 74 persen kasus positif yang ada di Indonesia,’’ lanjut mantan wali kota Solo itu.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menjelaskan, beberapa pekan belakangan tren catatan kasus konfirmasi positif memang sudah di atas 1.000 per hari. Bahkan, pernah tembus 2.500 kasus. ’’Sampai hari ini kita juga belum tahu kapan puncaknya akan tiba,’’ ujarnya. Sebab, perkembangan kasus di berbagai daerah masih fluktuatif.

Karena itu, semua komponen masyarakat juga harus sadar bahwa Covid-19 adalah ancaman nyata dan berbahaya. Di seluruh dunia, korbannya sudah menembus angka 600 ribu nyawa. Sedangkan di Indonesia sudah lebih dari 4.600 orang yang meninggal. ’’Ini (Covid-19) bukan konspirasi, bukan rekayasa,’’ tegas perwira TNI berpangkat letnan jenderal itu.

Saat ini masyarakat juga punya tanggung jawab pribadi untuk mencegah penularan Covid-19. Pihaknya beberapa waktu belakangan menyosialisasikan sebuah gerakan mengajak orang lain disiplin. Satu orang diwajibkan mengingatkan minimal dua orang di dekatnya untuk patuh pada protokol kesehatan. Jaga jarak, hindari kerumunan, pakai masker, dan sering cuci tangan.

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X