BALIKPAPAN- Permintaan hewan ternak untuk kurban tak menurun meski saat ini perekonomian tengah menurun akibat penyebaran virus corona. Bahkan sampi impor dnegan harga mencapai Rp 70 juta menjadi buruan masyarakat.
Owner Bang Kumis Farm, Mohammad Abduh mengatakan, imbas Covid-19 memang ada. Tetapi tak menyurutkan animo masyarakat. Permintaan tetap tinggi, hanya nominalnya yang berkurang. “Contohnya konsumen saya yang dulunya membeli sapi harga Rp 50 jutaan, sekarang membeli yang Rp 30 jutaan. Nominalnya turun, tapi permintaan tetap ada,” ungkapnya, Senin (27/7).
Ia menyebutkan, daya beli masih bagus. Harga sapi yang ia jual ada yang hampir Rp 100 juta. “Sekitar Rp 50 juta ke atas banyak juga dan stok juga sudah berkurang,” bebernya. Menurutnya, semangat masyarakat untuk berbagi tak menurun akibat Covid-19. Permintaan bagus, untuk perusahaan juga banyak.
Pria yang juga memiliki usaha properti ini mengatakan, tahun ini pihaknya menyiapkan sapi dan kambing lebih dari 200-an ekor. Ada stok sapi mahal berbobot hingga 1 ton. “Sapi limosin juga kami jual sekitar Rp 70 jutaan ke atas. Sapi impor ini banyak yang ambil,” tuturnya.
Senada, pemilik ternak di daerah Kelurahan Karang Rejo Samsul mengatakan permintaan hewan kurban naik dan animo masih terjaga. “Kalau Iduladha, orang masih banyak. Bahkan menjelang hari H ini banyak yang datang. Alhamdulilah, meski Covid-19 masih banyak permintaan,” katanya.
Ia menjelaskan, permintaan sebagian besar datang dari pembeli pribadi dan masjid. Salah satu pendorong permintaan karena hari raya kurban jatuh pada akhir bulan, saat karyawan menerima gaji. "Harapannya penjualan masih tetap seperti tahun-tahun sebelumnya karena dari harga dan ketersediaan hewan kurban stabil," katanya (aji/ndu)
