Kelonggaran Belum Mampu Dongkrak Bisnis, Tenant Mal Kurangi Pekerja

- Selasa, 28 Juli 2020 | 12:17 WIB
MASIH TERTEKAN: Pengunjung Plaza Balikpapan di masa pelonggaran aktivitas rata-rata hanya mencapai 38 persen. Kondisi ini membuat beberapa tenant mengurangi karyawan.
MASIH TERTEKAN: Pengunjung Plaza Balikpapan di masa pelonggaran aktivitas rata-rata hanya mencapai 38 persen. Kondisi ini membuat beberapa tenant mengurangi karyawan.

BALIKPAPAN- Meski sudah ada kelongggaran untuk beroperasi, jumlah pengunjung pusat  perbelanjaan belum mampu membangkitkan sektor ekonomi. Akibatnya sejumlah tenan terpaksa melakukan pengurangan karyawan. Hal itu terjadi karena jam operasional yang berkurang dan tingkat kunjungan yang mengalami penurunan drastis.

General Manager Plaza Balikpapan Aries Adriyanto mengatakan, rata-rata tenant tidak bisa beroperasi full meski Plaza Balikpapan telah beroperasi normal mulai pukul 10.00-22.00 Wita. Karena rata-rata tenant telah mengurangi karyawannnya. “Tenant-tenant itu tidak bisa kita paksa full beroperasi karena mereka sudah terlanjur melakukan pengurangan karyawan,” terangnya, (27/7).

Ditambahkan Aries, rata-rata tenant hanya bisa buka satu shift saja, sehingga mempengaruhi operasional Plaza Balikpapan. “Karena tenaga terbatas, kita tidak bisa paksa. Mereka tenaganya hanya maksimal untuk 1 shift saja,” ujarnya. Dari jumlah tenant maupun karyawan di Plaza Balikpapan sekitar 50 persen yang terdampak covid-19. “Jadi tidak bisa dipaksa,” imbuhnya.

Sejak kembali beroperasi dengan normal pada Juni kemarin, rata-rata jumlah pengunjung mencapai 38 persen dari normal yakni 990 ribu perbulan. Dengan jumlah pengunjung weekend hingga 28 ribu. “Minggu pertama Juli sudah 40-42 persen,” ujarnya.

Tetapi angka itu masih jauh dari angka kunjungan normal. Manajemen Plaza juga mewaspadai, jika jumlah pengunjung justru di atas 50 persen, karena ketentuannya maskimal 50 persen dari kapasitas. “Tapi kita khawatir juga jangan sampai lebih 50 persen. Kita harus berhati-hati juga di situ,” ucapnya.

Aries menambahkan upaya yang dilakukan adalah memaksimalkan pelayanan kepada pengunjung. Pelayanan sesuai protokol kesehatan. “Penyediaan pengukur suhu, hand sanitizer dan jaga jarak selalu dilakukan. Itu semua telah dijalankan pengelola mal,” katanya.

Kondisi serupa juga dialami e-Walk. Pada masa normal tingkat kunjungan mereka mencapai 40 ribu perhari. Sementara weekend bisa mencapai 60 ribu lebih kunjungan. Namun selama masa pandemi, kunjungan turun lebih dari 50 persen. Ini membuat tenant memutuskan sistem kerja satu shift.

General Manager e-Walk dan Pentacity Yudi Saharuddin menuturkan, kondisi tersebut memaksa sejumlah tenant mengurangi karyawannya hingga 30 persen. Saat masa relaksasi shift yang dimanfaatkan juga masih satu shift karena kunjungan kembali normal. Meskipun berangsur naik. “Jam operasional saat ini masih 1 shift, tenant buka jam 12.00-21.00 Wita,” jelas Yudi.

Pada fase relaksasi, tingkat kunjungan baru mencapai 35 persen dari normal. Lama kunjungan juga masih sekitar 2 jam. Hal itu terpantau dari jumlah kendaraan yang parkir. “Selama masa pandemi pengunjung datang hanya mencari kebutuhannya. Selanjutnya mereka pulang,” katanya.

Meski demikian, pihaknya optimistis pada saat bisokop serentak buka pada 29 Juli nanti ditargetkan kunjungan bisa mencapai 50 persen. Selain itu, harapannya event dapat kembali digelar pada sejumlah mal. “Untuk mencapai angka 50 persen sangat sulit. Apabila XXI nya sudah buka dan event sudah mulai dijalankan mungkin bisa menyentuh angka 50 persen,” sebutnya.

Yudi menyebutkan tenant yang beroperasi di e-Walk baru sekitar 70-an, dari sekitar 100-an tenant. Begitupun di Pentacity. “Yang belum beroperasi tinggal Cinema dan permainan anak,” ujarnya. (aji/ndu)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X