Optimistis Investasi ke Kaltim Mengalir di Triwulan III

- Selasa, 28 Juli 2020 | 12:16 WIB
STIMULUS: Salah satu lokasi ibu kota negara baru di Penajam Paser Utara. Proses persiapan pembangunan yang terus bergulir diharapkan bisa menarik investor untuk masuk ke Kaltim.
STIMULUS: Salah satu lokasi ibu kota negara baru di Penajam Paser Utara. Proses persiapan pembangunan yang terus bergulir diharapkan bisa menarik investor untuk masuk ke Kaltim.

SAMARINDA- Meski masih memasuki fase-fase yang sulit, Pemprov Kaltim optimistis ekonomi Bumi Etam pada triwulan ketiga tahun ini bisa lebih baik. Faktor pendoronya yakni penerapan era new normal dibarengi konsumsi masyarakat yang lebih baik.

Sekprov Kaltim Muhammad Sa'bani mengatakan, pada triwulan kedua ekonomi Kaltim masih sangat berat. Hal itu akibat lonjakan kasus Covid-19 yang menyerang berbagai negara di dunia. Triwulan kedua 2020 kemungkinan pertumbuhan ekonomi Kaltim bisa kontraksi. Kalaupun tidak negatif akan di bawah triwulan I 2020 yang berhasil tumbuh 1,27 persen.

“Kontraksi itu terjadi karena adanya pembatasan aktivitas sosial yang menyebabkan ekonomi terhenti. Kaltim yang sangat bergantung pada perdagangan pastinya ikut terdampak,” jelasnya (27/7).

Dia menjelaskan, di sisi lain penyebaran Covid-19 semakin meluas dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan kasus positif baru. Pada akhir Maret, April, dan Mei angka kasus Covid-19 peningkatannya tajam. Aktivitas terbatas sehingga berdampak pada ekonomi Kaltim. Walaupun jika diperhatian, ekspor Kaltim masih lebih tinggi dibandingkan ekspor.

“Namun secara menyeluruh nilai ekspor kita terus mengecil, hal itu akan berdampak besar pada ekonomi kita,” ungkapnya. Menurutnya, pada masa pandemi kegiatan ekspor berjalan sesuai kontrak. Akan tetapi mengalami kontraksi meskipun ekspor Kaltim untuk memenuhi pasar dunia. Sehingga, pada triwulan II 2020 ekonomi Kaltim dapat turun lebih dalam, dibanding periode sebelumnya.

Pada triwulan I 2020 ekonomi Kaltim juga tumbuh lebih rendah apabila dibandingkan pada periode sebelumnya. Ekonomi triwulan pertama tahun ini tumbuh 1,27 persen, lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun lalau sebesar 5,36 persen. Namun, pihaknya optimistis pada triwulan III ekonomi Kaltim mulai bergerak.

Stimulus pemerintah juga mulai diserap, sehingga berdampak kenaikan konsumsi. “Triwulan III sudah beradaptasi dengan relaksasi. Saya kira kalau ekonomi sudah jalan, investor mulai melirik untuk berinvestasi, perdagangan mulai jalan, maka ekonomi bisa tumbuh lagi,” tuturnya.

Sa’bani mengatakan, banyak peluang menggerakan ekonomi Kaltim. Persiapan menuju Ibu Kota Negara (IKN) juga menjadi peluang dalam investasi. Sektor lainnya seperti industri hijau juga bisa digerakkan. Industri hijau itu adalah bagaimana menggerakan ekonomi tanpa adanya limbah. Di mana limbah yang dihasilkan dari produk dapat bermanfaat dan menghasilkan nilai ekonomi.

Ada beberapa sumber daya alam yang bisa dilakukan untuk bisa membuat industri hijau. Tapi konsepnya harus disepakati. Beberapa perusahaan sudah mengarah ke industri hijau khususnya, kebanyakan mengarah pada olahan kelapa sawit. Namun hal ini tentu saja bertahap, sebab investasi untuk pengolahan produk sawit dan turunannya cukup besar.

Ekonomi yang sedang lesu akan berpengaruh terhadap investasi, sebab biaya yang dikeluarkan akan lebih mahal. Sementara konsumsinya belum terlalu tumbuh. “Pada triwulan ketiga ketika ekonomi mulai bangkit diimbangi dengan konsumsi yang mulai baik, maka investasi akan kembali bergairah,” pungkasnya. (ctr/ndu)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X