JAKARTA- Setelah Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) diterapkan dan belum dibarengi dengan protokol kesehatan yang optimal, angka kasus Covid-19 makin bertambah. Salah satu yang paling banyak terlihat adalah di perkantoran karena masyarakat sudah kembali aktif bekerja di kantor.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan kondisi tersebut diperlukan kerja sama antar seluruh masyarakat untuk betul-betul disiplin menerapkan protokol kesehatan. Klaster penyumbang kenaikan kasus paling besar prinsipnya terjadi di kerumunan.
“Pertama adalah di pasar dan tempat pelelangan ikan. Ini tempat dimana masyarakat berkumpul dan sedang paling marak perkantoran karena ada beberapa tempat terjadi kenaikan kasus klaster perkantoran,” paparnya dalam konferensi pers virtual, Senin (27/7).
Kemudian penyumbang kenaikan kasus juga terjadi di pesantren, transmisi lokal di setiap daerah, hingga fasilitas kesehatan. Bahkan sejumlah acara seperti seminar, mal, tempat ibadah, juga tak luput dari penularan.
Data lokasi penyumbang kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia (Satgas Covid-19)
“Hal-hal ini terjadi perlu kerja sama satgas di daerah. Mohon petugas dikerahkan untuk meningkatkan disiplin warga agar betul-betul menerapkan protokol kesehatan,” jelasnya.
Menurut Prof Wiku, kunci utama adalah perubahan perilaku. Untuk itu dia meminta pastikan untuk betul-betul memakai masker dan tidak boleh lengah menjalankan protokol kesehatan. “Selain itu kami paham menggunakan masker mungkin tak nyaman, tapi ini sangat penting untuk kebaikan kita bersama,” jelasnya.
Dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak memakai penutup wajah atau face shield saja tanpa memakai masker. Sebab paling utama adalah menggunakan masker. “Face shield ini tak cukup apabila tak pakai masker. Untuk itu kami ingin pastikan saudara-saudara untuk saling gotong royong dan mengingatkan betul-betul agar terhindar dari masalah Covid-19 ini,” tegasnya. (jpc)