Liga 2 memang direncanakan kembali bergulir Oktober mendatang. Namun, hingga kini detail regulasi dan jadwal belum juga diterbitkan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.
KONDISI ini membuat Persiba Balikpapan sebagai salah satu kontestan memilih bergeming. Manajemen tim Beruang Madu belum memutuskan kapan akan kembali mengumpulkan pemain. Di lain sisi, eskalasi kasus pandemi Covid-19 di Balikpapan masih naik-turun.
“Kalau kondisinya seperti sekarang (kasus terus bertambah) kami juga waswas untuk mengumpulkan pemain,” jelas asisten manajer Persiba Sayid Ryanezard (27/7). Karena itu, manajemen memilih mengamati situasi sebelum memutuskan mengumpulkan kembali skuat di Balikpapan.
Sebelumnya, Ketua Umum Persiba Gede Widiade mengisyaratkan bakal mengumpulkan tim paling cepat September. Itu pun dengan syarat grafik Covid-19 sudah melandai.
Di sisi lain, kabar baik juga datang dari PSSI. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyebut, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 bakal menanggung biaya tes polymerase chain reaction (PCR) untuk seluruh tim Liga 1 dan Liga 2. Hal itu diketahui selepas kunjungan ke Kantor Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu pekan lalu.
Kepastian ini disambut baik manajemen Persiba. Ryanezard mengatakan, bantuan itu bakal sangat meringankan beban klub. Sebab, tes PCR memang butuh dana tak sedikit. Apalagi, jika seluruh pemain dan ofisial diwajibkan menjalani tes. Sementara kondisi keuangan klub belum memadai lantaran kompetisi yang terhenti.
“Kalau semua ditanggung tentu bagus, jadi tim tidak ke luar biaya lebih. Apalagi kondisi saat ini kan klub tidak ada pemasukan,” ungkap Ajad. (hul/ndy/k16)