Agustus, Pasokan Ayam Segar Diperkirakan Normal

- Senin, 27 Juli 2020 | 11:50 WIB
Kebutuhan pangan masyarakat cukup besar. Apabila terganggu sedikit saja, maka akan menimbulkan keresahan. Belakangan, pasokan ayam segar tampaknya mengalami sedikit gangguan. Sulitnya memperoleh, membuat pedagang beralih ke ayam beku.
Kebutuhan pangan masyarakat cukup besar. Apabila terganggu sedikit saja, maka akan menimbulkan keresahan. Belakangan, pasokan ayam segar tampaknya mengalami sedikit gangguan. Sulitnya memperoleh, membuat pedagang beralih ke ayam beku.

BALIKPAPAN – Kebutuhan pangan masyarakat cukup besar. Apabila terganggu sedikit saja, maka akan menimbulkan keresahan. Belakangan, pasokan ayam segar tampaknya mengalami sedikit gangguan. Sulitnya memperoleh, membuat pedagang beralih ke ayam beku.

Kenyataan ini turut dibenarkan Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan Heria Prisni. Dia mengatakan pasokan ayam segar sedikit berkurang. Dikarenakan peternak mengurangi jumlah produksinya. Penyebabnya tak jauh-jauh dari pandemi Covid-19.

Ia menyinggung situasi penjualan ayam potong pada April lalu. Saat itu, harga ayam terbilang sangat murah.

“Kalau tidak salah Rp 15 ribu per ekor. Itu membuat petani cukup trauma untuk memasok banyak,” ujarnya.

Hal ini semakin memburuk, ketika banyak hotel dan rumah makan yang menutup sementara usaha mereka. Yang turut memberi dampak nyata pada produksi ayam potong. Para peternak lantas mengurangi jumlah day old chick (DOC), hingga 50 persen. Sebab, takut kalau-kalau produksi ayam mereka tidak laku di pasaran.

Heria menjelaskan, DOC ini adalah ayam dengan umur di bawah 10 hari, dan maksimal 14 hari setelah ayam tersebut menetas. DOC sendiri biasanya dipakai untuk istilah ayam pedaging atau ayam potong. Sementara, ayam dengan umur 1 hari dan paling lama 14 hari, biasanya dijadikan sebagai bibit untuk diternakkan.

Ia menyebut, tingginya biaya produksi menjadi masalah bagi peternak. Karena itu, sekitar bulan April hingga Mei, pengiriman DOC atau bibit ayam berkurang setengah dari sebelumnya.

“Biasanya dikirim 200 ribu. Tetapi malah dikurangi jadi 100 ribu saja,” kata dia. Pengiriman DOC ini pun berasal dari luar Kota Minyak. Yakni Bontang dan Pulau Jawa. Sedangkan untuk masa panen, memakan waktu hingga 35 hari.

Terkait polemik ini, Heria berujar harga ayam potong masih terbilang mahal pada Juli ini. Sebab, persediaan masih sedikit.

Akan tetapi, kabar baiknya kondisi ini berangsur normal. Di mana peternak kembali memproduksi ayam seperti sebelumnya. Menurut dia, Agustus akan menjadi waktu di mana produksi untuk ayam segar kembali normal. (*/okt/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X