Kontainer sampah akan menggantikan semua TPS. Lebih fleksibel, dan mudah dipindahkan jika ada warga yang keberatan.
BALIKPAPAN-- Tempat pembuangan sementara (TPS) ke depan tidak akan dipergunakan lagi. Akan diganti dengan kontainer sampah yang dirasa lebih fleksibel dalam pengangkutan sampah. Selain itu, bila ada warga yang merasa keberatan, bisa dengan mudah dipindahkan. Berbeda dengan TPS yang dibangun secara permanen. Bila ingin dipindah terkendala, karena mesti ada penghapusan izin.
Dalam waktu dekat, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan akan menyiapkan empat kontainer dan dua truk amrol sampah. Satu truk amrol harganya kisaran Rp 500 juta. Sementara kontainer seharga Rp 50 juta per unit. Dana yang dikeluarkan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APDB) tahun ini.
"Seharusnya kita bisa membeli 6 unit truk amrol. Tetapi yang terealisasi hanya 2 unit. Sebab, ada pandemi Covid-19 sehingga anggaran juga berubah," ucap Suryanto, kepala DLH Balikpapan.Tidak hanya dari APBD, DLH juga akan menerima 11 unit truk amrol dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Kendaraan tersebut merupakan hadiah dari gelar waste to energy dari menteri PUPR. Total hadiah senilai Rp Rp 20 miliar tersebut diserahkan dalam bentuk barang. "Semoga tahun ini, hadiah truk amrol itu sudah bisa dikirim ke Balikpapan. Antara Agustus-September informasi yang saya terima," ujarnya.
Beberapa hari lalu, Suryanto juga melakukan diskusi. Membahas perubahan peraturan daerah dengan tim ahli Universitas Gadjah Mada (UGM). Termasuk perubahan jam buang sampah, dan sanksi tipiring yang akan ditambah dengan sanksi sosial.
“Dulu tipiring KTP ditahan lalu disidang, tapi kita usul bisa nggak ya seperti di Jakarta. Ada sanksi sosial seperti membersihkan sampah di jalanan. Kalau sanksi berat masih ada, tapi lebih kepada perusahaan bila ada yang melanggar," tutupnya. (lil/ms/k15)
