SAMARINDA–Perlahan aktivitas di Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto mulai berdenyut. Pasalnya, karena Covid-19, penerbangan hampir lumpuh. Namun, saat ini jumlah penumpang sudah di atas seribuan orang.
Dalam tabel yang dibagikan Kepala Seksi Pelayanan dan Operasi Bandara APT Pranoto Samarinda Rora Adian, penurunan terjadi sejak April. Terparah pada akhir April hingga pertengahan Mei. "Sampai dengan tidak ada penerbangan di APT Pranoto," kata Rora.
Biasanya, bandara ini bisa melayani penumpang hampir lima ribu. Kemudian terus menurun seiring pemberlakuan social distancing karena Covid-19. Pada awal April, jumlah penumpang yang dilayani masih di atas 1,5 ribu orang. Kemudian sejak 25 April tidak ada penumpang sama sekali. Hal tersebut terus berlangsung hingga akhir Mei. Dalam Mei, bandara ini hanya melayani 446 orang yang terbagi dalam enam hari.
Namun, kondisi mulai pulih pada Juni. Dalam sehari bandara sudah melayani ratusan penumpang. Secara keseluruhan, pada Juni ada 13.225 penumpang yang dilayani. Selanjutnya, pada Juli, pelayanan semakin meningkat. Hingga 24 Juli 2020, sudah ada 28.423 penumpang yang terbang melalui bandara di utara Kota Tepian itu.
Sebelumnya, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Dodi Dharma Cahyadi mengatakan, semua sektor di bandara telah menyiapkan diri untuk penerapan new normal. Mulai transportasi darat dari dan ke bandara, di bandara, lounge, hingga selama terbang.
Di bandara, protokol kesehatan pun sudah diterapkan. "Mulai mengukur suhu, menjaga jarak, wajib masker, penyediaan hand sanitizer, dan sterilisasi," kata Dodi Dharma Cahyadi.
Bandara ini juga menyediakan layanan rapid test di tempat. Tak sampai satu jam, pelaku perjalanan bisa segera mendapat surat rapid test dan bisa langsung melalukan perjalanan. Tetapi, jangan lupa jika memiliki smartphone, mengunduh aplikasi khusus dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Tidak cukup hanya dengan layanan rapid test, bandara ini juga siap mengadakan layanan lain. Pengelola APT Pranoto saat ini tengah mempersiapkan pembangunan laboratorium Covid-19 yang diperkirakan bisa beroperasi Agustus. Pembangunan laboratorium ini diharapkan bisa memudahkan masyarakat yang hendak bepergian.
Apalagi, kapasitas laboratorium ini diperkirakan mencapai ribuan spesimen tiap hari. Tidak sendiri, pembangunan Lab Covid-19 itu menggandeng perusahaan asal Korea Selatan (Korsel), Hemera International Pte Ltd, LG International Corp, dan Eone Laboratories. (nyc/dwi/k8)