Permintaan Karet Lembaran Meningkat, Juli, Ekspor Capai 246 Ton

- Sabtu, 25 Juli 2020 | 12:15 WIB
PERMINTAAN MENINGKAT: Petugas Karantina Pertanian Samarinda memeriksa lembaran karet yang akan diekspor ke Tiongkok. (CATUR/KP
PERMINTAAN MENINGKAT: Petugas Karantina Pertanian Samarinda memeriksa lembaran karet yang akan diekspor ke Tiongkok. (CATUR/KP

SAMARINDA–Kaltim sepertinya terus berusaha menghadirkan potensi ekspor baru. Berbagai komoditas ekspor selain pertambangan terus digenjot, utamanya produk-produk pertanian. Setelah sukses mengekspor rumput laut, berbagai olahan sawit hingga bungkil sawit, kali ini Bumi Etam kembali melakukan ekspor karet lembaran ke Tiongkok dengan nilai Rp 5,02 miliar.

Kepala Karantina Pertanian Samarinda Agus Sugiyono mengatakan, Kementerian Pertanian memang tidak berhenti memfasilitasi komoditas pertanian yang diekspor pada masa pandemi. Melalui Karantina Pertanian Samarinda, Kementerian Pertanian memfasilitasi ekspor karet ke Tiongkok sebanyak 201,6 ton dengan nilai Rp 5,02 miliar.

Berdasarkan data Karantina Pertanian Samarinda sampai Juli ini mereka telah memfasilitasi ekspor karet lembaran sebanyak tiga kali pengiriman ke Rusia dua kali dan Tiongkok satu kali. “Total ekspor karet kita selama Juli saja mencapai 246 ton. Jumlah itu bahkan melebihi total ekspor selama setahun pada 2019. Sepanjang 2019, ekspor karet hanya mencapai 203 ton,” ungkapnya, Jumat (24/7).

Pihaknya bersyukur karena pada saat ekonomi dunia berjalan lambat tidak terlalu berpengaruh pada permintaan lembaran karet dari Kaltim. Malah terjadi peningkatan signifikan. Ekspor karet lembaran tahun ini mengalami peningkatan, karena banyaknya permintaan dari berbagai negara. Ekspansi ekspor terus dilakukan dan mulai menjajaki pasar-pasar negara luar baru.

“Bahkan, dalam waktu dekat sudah ada lagi permohonan pemeriksaan komoditas karet dalam jumlah yang cukup besar,” jelaskan. Berdasarkan data pada sistem perkarantinaan, IQfast pada semester pertama (Januari–Juni) 2020, ekspor lembaran karet Indonesia meningkat dibandingkan awal semeter 2019. Semester pertama tahun ini telah mencapai 63.248 ton, sedangkan pada 2019 hanya 53.396 ton.

Karet lembaran Indonesia ini banyak diekspor ke negara Tiongkok, India, Taiwan, Latvia, Rusia, Pakistan, Mesir, Kanada, Amerika, Malaysia, Korea Selatan. “Sehingga pandemi tidak membuat permintaan atas produk pertanian kita menurun,” tuturnya.

Bahkan, kenaikan ekspor Juli juga bersamaan dengan harga karet yang meningkat. Diharapkan sektor pertanian terus tumbuh meskipun di tengah pandemi. Permintaan yang terus meningkat, diharapkan bisa bertahan. Sehingga perekonomian bisa bangkit dari keterpurukan jika sektor pertaniannya terus dioptimalisasi.

“Di Indonesia nilai ekspor produk perkebunan, hortikultura, dan sebagainya baru tembus Rp 400 triliun,” pungkasnya. (ctr/ndu/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X