SENDAWAR–Dua alat tes cepat untuk deteksi dini terjadinya penularan Covid-19 mengalami kerusakan. Mesin tes cepat molekuler (TCM) yang digunakan untuk melakukan uji swab di laboratorium RS Harapan Insan Sendawar (HIS), membuat ratusan sampel uji swab harus menunggu.
"Kendalanya, hanya dua dari empat modul yang berfungsi. Yang namanya mesin, jika terus digunakan pasti juga akan mengalami kerusakan. Sekarang, dalam sehari hanya bisa melakukan pemeriksaan 6–8 sampel uji swab saja,” kata Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Diskes Kubar dr Rafaela Wisdafiesta Hinuq kepada wartawan.
Lamanya waktu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Bumi Tanaa Purai Ngeriman jadi salah satu persoalan. Ratusan swab pasien mesti menunggu untuk memastikan keberadaan virus corona dalam tubuhnya. Kendala pada mesin TCM sangat berdampak dengan kecepatan hasil pemeriksaan sampel uji swab yang masih menumpuk.
Sebab, masih ada sekitar 150 lebih sampel uji swab yang menunggu untuk diperiksa. Jumlah ini sudah termasuk dengan sampel uji swab yang dilakukan pada 52 orang dan diambil pada Kamis (23/7).
“Kalau menggunakan mesin TCM yang ada di laboratorium RS HIS tentu saja tidak sanggup untuk memeriksa semuanya. Jadi, beberapa sampel uji swab juga kita kirimkan ke laboratorium kesehatan provinsi. Namun, karena banyaknya sampel uji swab yang diperiksa maka kita harus menunggu antrean dan hasilnya akan memakan waktu yang lama pula,” tambahnya.
Karena itu, kasus positif Covid-19 di Kubar masih sangat berpotensi untuk mengalami penambahan sehingga diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Terutama dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan menggunakan sabun. (rud/ind/k8)
