Matahari baru sepenggalah naik di sisi timur, tapi sepiring nasi berselimut telur mata sapi sudah terhidang di meja. Setelah merapal doa, si empunya kemudian menyantap. Rasanya, tak biasa si empu nasi ini makan sedemikian pagi. Rupanya, ini kebiasaan baru demi kesehatan yang lebih baik. Si empunya adalah Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi.
Nofiyatul Chalimah, Samarinda
Lebih dari sepekan Hadi Mulyadi memulai kebiasaan yang berbeda. Kali ini, waktunya lebih luang, kebiasaan baru pun dia lakukan. Seperti membiasakan diri sarapan pagi. Sebab sebelumnya jadwal sering padat, sehingga sarapan kerap terlewat. Menunya juga tak muluk-muluk. Sekadar nasi goreng atau nasi dengan telur mata sapi pun dilahap orang nomor dua di Pemprov Kaltim itu.
Waktu yang luang itu tak lain karena lebih dari sepekan ini Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi melakukan isolasi mandiri setelah terkonfirmasi positif Covid-19. Kabar ini didapatkan Hadi Mulyadi pada 15 Juli 2020. Tak memiliki keluhan klinis dan digolongkan orang tanpa gejala (OTG), Hadi Mulyadi pun menjalani isolasi mandiri di rumah bersama istrinya yang juga terkonfirmasi positif Covid-19.
Hal ini cukup mengejutkan khalayak. Sebab, Hadi diketahui tidak bepergian keluar daerah. Dia lebih banyak bekerja di kantor dan mengandalkan video conference dari Samarinda. Namun, virus sudah telanjur berada di tubuhnya. Saat ini Hadi pun fokus isolasi diri agar segera pulih.
Selama isolasi diri, Hadi mengakui memiliki waktu untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk yang berdampak pada tubuhnya.
"Yang saya ubah selama ini adalah kebiasaan buruk tidak sarapan. Sekarang rajin sarapan pagi. Menunya tidak ada yang khusus, nasi goreng atau nasi dengan telur mata sapi," kata Hadi.
Berbagai kegiatan pun dilakukan untuk mengisi waktu selama isolasi diri. Juga untuk menunjang agar pemulihan lebih cepat. Hadi mengatakan, setiap pagi dia tidak lupa untuk sarapan. Setelah sarapan, lelaki 52 tahun itu berjemur di pekarangan rumahnya. Sembari melakukan olahraga ringan, dari basket, sepeda, ataupun treadmill.
Tidak ada makanan khusus yang dikonsumsinya selama masa isolasi mandiri tersebut. Namun, seperti yang disarankan tenaga medis, Hadi mengonsumsi suplemen untuk mendorong pemulihannya. Sehari tiga kali suplemen ini dikonsumsi mulai pagi, siang, dan malam. Kondisi tubuhnya pun tetap fit.
Meski sementara tidak lagi bekerja di kantor gubernur, Hadi tetap melakukan beberapa pekerjaan yang tersisa dan bisa dilakukan dari rumahnya. Meski begitu, diakui bahwa pekerjaan lebih luang daripada biasanya. Sebab, surat-surat yang diterima tidak banyak seperti sebelumnya.
Melakukan pekerjaan dari rumah, disebut Hadi, bukan hal baru. Sebab, sebelumnya dia pun sering membawa pekerjaan yang belum selesai ke rumahnya. “Kalau pekerjaan, dari dulu selalu ada saja yang dibawa ke rumah. Jadi, tidak ada masalah," ucap Hadi.
Sementara saat ini untuk menyelesaikan pekerjaan yang masih bisa dia lakukan, Hadi sangat mengandalkan teknologi. Selama ini komunikasinya sangat bergantung pada aplikasi komunikasi Zoom dan WhatsApp.
Kisah Hadi memulai isolasi mandirinya terjadi pada 15 Juli 2020. Saat itu, kepada awak media, Hadi mengonfirmasi dirinya tengah menjalani isolasi mandiri di rumah. "Ya, saya positif Covid-19, tetapi alhamdulillah kondisi fisik saya sehat-sehat saja," terang Hadi dalam pesan WhatsApp pada 15 Juli 2020 sore.
Masuk kategori orang tanpa gejala (OTG) Hadi tak menunjukkan gejala klinis Covid-19, dia mengatakan dirinya tidak demam, tidak pusing, dan tidak batuk. Dia disarankan isolasi mandiri di rumah. Hadi juga memohon doa dari masyarakat dan meminta masyarakat tetap menjaga kesehatan.
