AF diduga tertular virus SARS-CoV-2 dari rekannya sekuriti perusahaan pembangkit listrik di Sudimoro, Pacitan. ”Saya panik dan bingung. Menjelang hari pernikahan saya malah harus (menjalani) karantina,” ujar dia kepada Jawa Pos Radar Pacitan.
Dia pun meminta solusi kepada para tenaga medis, apakah pernikahannya bisa tetap terlaksana. Sebab, tanggal baik sudah ditentukan sejak lama. Ratusan undangan juga kadung disebar.
Beruntung, curhatannya itu direspons. Tim medis yang tergabung dalam TGTP (Tim Gugus Tugas Penanganan) Covid-19 Pacitan bersedia memfasilitasi akad nikah. Sekalipun kedua orang tua AF tidak bisa hadir karena harus menjalani karantina mandiri. Kasun pun diminta menjadi wali.
Protokol kesehatan ketat tentu harus tetap diterapkan. AF harus berada di tenda sendiri yang berjarak 5 meter dari penghulu, saksi, dan calon istrinya.
Yasin menyebut pernikahan yang dipandunya itu langka. Baru kali ini dilakukan di Pacitan. Meski sempat waswas dan takut tertular virus korona, dia lega pernikahan tersebut akhirnya berjalan lancar sesuai rencana. ”Yang jelas, dua hari saya tidak bisa tidur setelah yang laki-laki dinyatakan positif, memikirkan nasib pengantin,’’ kata Yasin
AF tentu lebih tak bisa tidur lagi. Kini, setelah resmi menjadi suami MRA, dia berharap sang istri tabah. ”Ini cobaan. Semoga saya bisa segera berkumpul dengan keluarga lagi,” katanya.