TANJUNG REDEB–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau terus melakukan persiapan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Bumi Batiwakkal saat musim kemarau.
Selain telah menyelesaikan pendirian maupun pendistribusian unit ke posko karhutla di beberapa kecamatan, pihaknya tengah merencanakan apel siaga bersama beberapa instansi terkait.
“Saat ini masih sering hujan, tetapi menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Berau, puncak musim hujan adalah akhir Juni,” ungkapnya.
Antisipasi karhutla memang penting dilakukan, terlebih berdasar pemetaan yang dilakukan pihaknya belum lama ini. Dari 13 kecamatan di Berau, hanya Kecamatan Tanjung Redeb yang tidak termasuk wilayah rawan. Lantaran daerah tersebut tidak memiliki hutan. Namun, sudah dipetakan lebih terperinci untuk wilayah yang setiap tahunnya cukup banyak terjadi karhutla, seperti Kecamatan Tabalar, Tanjung Batu, Pulau Derawan, Segah, dan Sambaliung.
“Nanti dua sampai tiga personel akan selalu bersiap di posko. Jika titik merah terpantau maupun adanya laporan masyarakat, personel di sana akan dikerahkan ke lapangan lebih dulu, memimpin pemadaman,” jelasnya.
Tahun ini Berau mendapat tambahan peralatan untuk antisipasi karhutla sebanyak 12 mobil pemadam kecil tipe slip on dengan kapasitas 600 liter, yang akan bergerak ke lokasi kebakaran jika terjadi di dalam hutan dan dibantu mobil tangki. (*/aky/sam/dra/k16)