Kata IMF, Berdasarkan Ini, Ekonomi RI akan Terbesar Ke-5 Pada 2024

- Kamis, 23 Juli 2020 | 12:46 WIB
ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA– Di tengah ancaman resesi akibat pandemi Covid-19, angin segar datang untuk Indonesia. Berdasarkan data Produk Domestik Bruto-Paritas Daya Beli dari World Bank dan International Monetary Fund (IMF), pada tahun 2024 mendatang Indonesia diproyeksi menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-5 di dunia.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menuturkan, kerja keras penanganan pandemi di dalam negeri harus digenjot. ‘’Penanganan Covid-19 2020 akan sangat menentukan pemulihan di tahun-tahun berikutnya,’’ ujarnya di Jakarta, kemarin (22/7).

Febrio menjelaskan, dari data yang dilansir lembaga internasional itu, secara umum pada tahun 2024 akan terjadi pergeseran susunan perekonomian terbesar di dunia. Asia akan semakin mendominasi posisi 5 teratas, menggeser posisi beberapa negara Eropa. ‘’Setelah Tiongkok dan Jepang yang saat ini sudah berada di posisi 5 besar, Indonesia dan India diprediksi akan menggantikan posisi Inggris dan Jerman,’’ tambahnya.

Selain basis 2020 yang penting, salah satu alasan dibalik pergeseran dominasi ekonomi ini adalah pertumbuhan kelompok kelas menengah di Asia. Selain kelas menengah, sisi demografi juga berkontribusi positif pada pergeseran dominasi Asia.

Menurut World Economic Forum, di saat Tiongkok diprediksi terus melandai pertumbuhannya seiring populasi penduduknya yang menua, Indonesia, Filipina, dan Malaysia

justru diharapkan menjadi champion perekonomian Asia. Adapun yang menjadi motor pertumbuhan yakni meningkatnya angkatan kerja.

‘’Perkiraan susunan ekonomi terbesar di dunia tersebut menggunakan perbandingan proyeksi pertumbuhan ekonomi beberapa tahun ke depan, termasuk tahun 2020 serta proses pemulihan ekonomi di tahun-tahun berikutnya,’’ tutur Febrio.

Berdasarkan proyeksi World Bank dan IMF, beberapa negara dengan PDB terbesar di tahun 2020 diprediksi akan mengalami pertumbuhan negatif, seperti AS (-6,1 persen yoy), Jepang (-6,1 persen yoy), Jerman (-7,8 persen yoy), dan Brazil (-8,0 persen yoy).

Sementara prediksi pertumbuhan ekonomi tahun 2020 negara-negara Asia juga sangat rendah, bahkan 3 negara diperkirakan tumbuh negatif yaitu Malaysia (-3,1 persen yoy), Thailand (-5,0 persen yoy) dan Filipina (-1,9 persen yoy). Meskipun lebih baik dari negara Asia lainnya, Indonesia dan Tiongkok juga tertekan dengan pertumbuhan ekonomi 0,0 persen yoy dan 1,0 persen yoy.

Secara umum, Febrio menyebut prediksi itu perlu disyukuri dan perlakukan sebagai motivasi bagi Indonesia. Pemerintah harus terus melakukan kebijakan yang tepat dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional.

‘’Dengan demikian, diharapkan dampak krisis dapat diminimalisir, perekonomian segera bangkit, dan Indonesia dapat terus merealisasikan aspirasinya menjadi perekonomian besar dan maju di dunia,’’ jelasnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menyebut ancaman resesi tidak hanya dialami negara-negara maju, tetapi juga negara-negara berkembang.

Dia pun memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 ini akan terkontraksi cukup dalam antara -1,5 persen hingga -3 persen. Khusus untuk triwulan II 2020, kontraksinya diprediksi mencapai -4 persen sampai -6 persen.

‘’Namun, jika angka kasus baru Covid-19 terus meningkat sepanjang tahun ini dan pemerintah kembali memberlakukan PSBB, maka CORE memperkirakan kontraksi ekonomi Indonesia bisa mencapai minus 3 persen,’’ jelasnya. (dee)

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X